Analisis Pengaruh Kinerja Perusahaan Terhadap Return Saham pada Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi di Bursa Efek Indonesia

Kinerja perusahaan pada umunya merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh tiap investor,karena dari kinerja perusahaan dapat mencerminkan prospek perusahaan dikemudian hari. Didalam berinveatasi “High Risk High Return,Low Risk Low return” merupakan prinsip dasar yang sangat familiar di dunia investasi.Untuk itu,tiap investor harus dengan teliti menganalisis kinerja perusahaan tempat dimana investor tersebut menanamkan sahamnya. Dari penelitian ini,variabel yang digunakan peneliti adalah EPS, PER, ROE,serta return saham. Alasan pemilihan variabel tersebut diatas adalah karena variabel EPS, PER, dan ROE menunjukkan profitabilitas perusahaan dan menunjukkan nilai/harga saham itu sebenarnya apakah terlalu murah ataukah terlalu mahal untuk dapat bertransaksi,karena pada dasarnya seorang investor menginginkan tingkat pengembalian yang tinggi. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan dari sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian 2007- 2011, sedangkan untuk teknik pengambilan sampelnya berdasarkan Purposive Sampling, yaitu perusahaan dari sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi di Bursa Efek Indonesia yang termasuk ke dalam kelompok LQ 45. Sedangkan bila diteliti melalui uji asumsi klasik, secara garis besar atau keseluruhan data yang diperoleh menunjukkan bahwa data tersebut layak untuk menggunakan model regresi berganda, sehingga berdistribusi secara normal. Hasil dari penelitian diatas adalah sebagai berikut:dari analisis Uji T atau secara parsial,hanya variabel EPS dan PER saja yang signifikan terhadap return saham sedangkan ROE tidak sama sekali signifikan terhadap return saham. Bila dilihat dari analisis Uji F atau secara simultan atau serempak,variabel EPS, PER, dan ROE berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi selama periode pengamatan 2007-2011 sebesar 2.1%, dan sisanya 97.9% dipengaruhi oleh faktor lain seperti, inflasi, tingkat suku bunga, dan analisis rasio keuangan yang lainnya yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini