HUBUNGAN HARAPAN DENGAN KECEMASAN PADA INDIVIDU DEWASA AWAL YANG BERDUKA SELAMA PANDEMI COVID-19 DI YOGYAKARTA

Penelitian ini beranjak dari adanya pandemi COVID-19 yang menjadi penyebab hilangnya ribuan nyawa serta duka yang mendalam. Pandemi menyebabkan penyakit hingga kematian bagi penderitanya, tak hanya itu COVID19 menimbulkan dampak sosioemosional di berbagai kalangan usia di masyarakat tak terkecuali individu di usia 18-25 tahun yang disebut dengan masa emerging adulthood. Kondisi tersebut secara literatur diasumsikan dapat menimbulkan kecemasan dan memengaruhi tingkat harapan pada individu dewasa awal dengan tugas perkembangan yang tergolong kompleks. Maka sebab itu, tujuan dari penelitian ini ialah guna mendeskripsikan adanya hubungan harapan dengan kecemasan pada individu emerging adulthood yang berduka selama pandemi COVID-19. Metode pada penelitian ini yaitu kuantitatif dengan desain penelitian survei. Sampel penelitian berjumlah 130 responden yang diperoleh menggunakan metode purposive sampling dengan kualifikasi responden yang telah ditentukan yaitu dewasa awal (18-25 tahun) dengan domisili DIY Yogyakarta yang berduka sebab kehilangan keluarga/pasangan selama pandemi. Data penelitian diperoleh menggunakan instrument Hamilton Anxiety Rating Scale versi Indonesia dengan validitas 0,93 dan Skala Harapan dengan validitas 0,83. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal yaitu ɑ=0,200 namun tidak terdapat hubungan antara harapan dan kecemasan (p>0,05). Hal ini dimungkinkan karena adanya pengaruh dari faktor lain seperti dukungan sosial, tingkat religiusitas dan proses grief masing-masing individu. Implikasi hasil dari penelitian ini adalah diharapkan dewasa awal yang berduka mampu melakukan koping yang efektif untuk menurunkan kecemasan dan mempertahankan harapan. Kata kunci: harapan, kecemasan, berduk