ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PIDATO BUPATI TRENGGALEK PERIODE 2021-2026

Skripsi dengan judul “Analisis Alih Kode dan Campur Kode Pidato Bupati Trenggalek Periode 2021-2026” yang ditulis oleh Ringgit Juansyah, NIM 12210183072, program studi Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, pembimbing Muyassaroh, S.S., M.Pd. Kata Kunci : Analisis Pidato, Bupati Trenggalek, Sosiolinguistik Campur kode adalah sebuah peristiwa kode bahasa lain masuk ke dalam sebuah tuturan, sedangkan alih kode merupakan beralihnya penggunaan bahasa satu ke dalam bahasa kedua karena situasi tertentu. Penggunaan alih kode dan campur kode tidak bisa dielakkan, mengingat para penutur dalam masyarakat bilingual menguasai kedua bahasa dan bisa beralih dari satu bahasa ke dalam bahasa yang lain. H Mochammad Arifin merupakan penutur bilingual, beliau menggabungkan bahasa Indonesia dengan bahasa Jawa pada penyampaian pidatonya. Berbeda dengan masyarakat lain yang terkesan aneh dan kurang pas, Pak Arifin menggunakan campur kode dan alih kode dengan sangat baik. Peristiwa ini menyebabkan pidato yang beliau sampaikan terkesan unik dan menarik untuk diteliti. Hal ini menjadi dorongan bagi penulis melakukan penelitian dengan menganalisis pidato beliau, guna mengetahui bentuk campur kode serta tujuan dari penggunaan campur kode tersebut. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan penulis bertindak sebagai instrumen utama. Penulis berusaha mendeskripsikan wujud dari penggunaan campur kode dan alih kode pada kelima pidato yang telah disampaikan H Mochammad Arifin. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dari kelima video berisi pidato beliau, dengan teknik analisis data sebanyak 6 tahap yakni transkip, klasifikasi data, reduksi, koding, identifikasi, penyajian, dan penarikan simpulan (Purwaningrum, 2018:64-65). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui wujud campur kode dan alih kode, serta tujuan dari kedua peristiwa tersebut. Hasil penelitian “Analisis Alih Kode dan Campur Kode Pidato Bupati Trenggalek Periode 2021-2026” menunjukkan bahwa, penggunaan campur kode dibagi menjadi dua kategori berupa kata dan frasa, dan penggunaan alih kode berupa klausa. Tujuan dari penggunaan alih kode dan campur kode tersebut dibagi menjadi empat kategori yakni penegasan istilah, keefisienan pembicaraan, menunjukkan keramahan, dan memastikan sesuatu. Selain kedua poin di atas, ditemukan penggunaan ragam bahasa selain bahasa Indonesia, terdapat tiga ragam bahasa yakni bahasa Jawa sebagai bahasa asal, bahasa Inggris dan bahasa Arab sebagai ragam bahasa Asing