Strategi Akomodasi Komunikasi Antarbudaya dalam Proses Adaptasi dan Akulturasi pada Pasangan Etnis Tionghoa dan Non Tionghoa

Keberagaman budaya di Indonesia menjadi salah satu alasan mengapa pernikahan antarbudaya dapat terjadi, dan salah satu contohnya merupakan pernikahan antarbudaya Etnis Tionghoa dan Non Tionghoa. Etnis Tionghoa seringkali menganggap pernikahan antarbudaya yang berbeda sulit dilakukan, tetapi tak jarang juga ditemukan banyak pasangan suami istri beda etnis yang berhasil melakukan adaptasi antarbudaya yang berbeda hingga melakukan akulturasi budaya dalam keluarganya. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui bagaimana strategi akomodasi komunikasi antarbudaya dalam proses adaptasi dan akulturasi pada pasangan suami istri Etnis Tionghoa dan Non Tionghoa mulai dari hambatan hingga faktor pendukungnya. Penelitian ini menggunakan teori akomodasi komunikasi, konsep komunikasi antarbudaya, adaptasi antarbudaya, akulturasi budaya, dan pernikahan antarbudaya. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif yang menggunakan metode multiple case study dengan key participant yang merupakan 3 pasangan suami istri Etnis Tionghoa dan Non Tionghoa (Etnis Jawa, Bali, dan Batak). Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi akomodasi komunikasi konvergensi digunakan pasangan untuk membantu mereka dalam menghadapi berbagai hambatan komunikasi antarbudaya serta hambatan selama melakukan adaptasi antarbudaya. Kemudian, tingginya sensitivitas antarbudaya, banyaknya faktor pendukung, serta karakteristik kebudayaan dari masing-masing etnis membuat pasangan-pasangan ini dapat berhasil dalam mentransromasikan kebudayaan mereka dan berhasil melakukan adaptasi antarbudaya dengan kebudayaan pasangan. Selain itu, untuk mendukung kegiatan akulturasi dalam keluarga, pasangan beda etnis menggunakan berbagai alternatif penyesuaian alternative adjustment, midpoint compromise, dan simultaneous adjustment agar dapat menerapkan model akulturasi asimilasi dan integrasi dalam keluarga, sehingga pasangan-pasangan ini dapat mengombinasikan nilai dari masing-masing kebudayaan ke dalam keluarga agar dapat mempertahankan serta melaksanakan dua kebudayaan yang berbeda secara bersamaan