Strategi Akomodasi Komunikasi dalam Membahas Pendidikan Seks untuk Remaja dalam Keluarga Beda Etnis (Studi Kasus pada Keluarga Kebangsaan Indonesia dan Kebangsaan Belanda)

Setiap budaya memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai pendidikan seks. Dapat diketahui bahwa budaya Indonesia masih menganggap tabu pendidikan seks sehingga masih sedikit orang tua yang membahas pendidikan seks pada remaja, sedangkan di Belanda menyediakan program mengenai pendidikan seks agar anak- anak dapat memperolehnya dan terhindar dari dampak-dampak yang tidak sehat. Tujuan penelitian untuk mengetahui: 1) pola komunikasi keluarga dalam pendidikan seks oleh orang tua kepada remaja pada keluarga yang berbeda budaya; 2) mengetahui hambatan-hambatan komunikasi yang dihadapi dan mengetahui peran komunikasi keluarga dalam membahas pendidikan seks pada keluarga beda budaya. Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu Akomodasi Komunikasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya strategi akomodasi konvergensi dan divergensi yang dilakukan oleh keluarga beda budaya dalam membahas pendidikan seks pada remaja. Strategi konvergensi yang dilakukan karena adanya dukungan dan arahan bahwa pendidikan seks sangat penting diberikan. Sedangkan strategi divergensi yang dilakukan karena adanya perbedaan cara pandang dalam mendidikan anak. Partisipan dengan budaya kolektivis belum terbiasa untuk memberikan pemahaman-pemahaman mengenai pendidikan seks. Maka, sikap dan cara orang tua mendidik remaja sangat berpengaruh terhadap kepribadian remaja. Jika remaja belum dibekali dengan intelektual mengenai pendidikan seks, maka remaja akan mengalami kebingungan menghadapi hal-hal yang akan ia temui. Oleh karena itu Peran keluarga sangat dibutuhkan karena keluarga merupakanlingkungan sosial pertama dan diharapkan dapat menerapkan pendidikan seks