Hubungan Terpaan Berita Kekerasan Seksual di Media Online terhadap Anak dengan Tingkat Kecemasan Orang Tua

Angka kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia terus mengalami kenaikan. Pemberitaan mengenai kekerasan seksual sering kali dipublikasikan melalui media online, hal ini dikarenakan media online lebih berkarakteristik fleksibel dan bersifat dua arah. Setiap pemberitaan tersebut kerap memberikan kesan yang justru menimbulkan kecemasan pada orang tua, namun tak sedikit juga para orang tua menjadi termotivasi agar lebih baik lagi dalam mengawasi anak-anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan dan seberapa besar pengaruh antara terpaan berita kekerasan seksual di media online terhadap anak dengan tingkat kecemasan orang tua. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Kultivasi dan konsep yang digunakan adalah konsep terpaan media, kekerasan seksual, dan kecemasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sifat eksplanatif dan paradigma positivistik. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode survei, dengan instrumen penelitian kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua di Provinsi Banten dengan sampel sebanyak 400 responden dengan kriteria yang telah ditentukan. Teknik pengukuran data menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas, sedangkan teknik analisis data menggunakan uji normalitas, uji koefisien korelasi, dan analisis regresi linear sederhana. Adapun temuan dari penelitian ini, yaitu mayoritas khalayak di Banten suka membaca berita kekerasan seksual anak di media online, yang menyebabkan adanya rasa cemas dan takut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara terpaan berita kekerasan seksual terhadap anak dengan tingkat kecemasan orang tua sebesar 55,5%. Maka, kesimpulannya adalah H0 ditolak dan H1 diterima