Media Informasi Mengenal Identitas Queer di Indonesia untuk Usia 20-25 Tahun

Dalam riset yang diselenggarakan Poushter & Kent pada 2020, sebesar 80% responden Indonesia menganggap homoseksualitas tidak boleh diterima. Media informasi ini diharapkan bisa menumbuhkan pengetahuan dan menjadi sarana edukasi, dimana persepsi masyarakat menjadi lebih terbuka dan mengenal berbagai identitas LGBTQ yang tidak terbatas pada Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender saja, namun termasuk Queer, dan Intersex. Untuk memperoleh data, penulis melakukakan wawancara ahli, wawancara individu queer, kuesioner, serta studi referensi dan studi existing. Metode perancangan yang digunakan adalah The Design Process oleh Robin Landa. Proses ini memiliki 5 tahap yaitu Orientation, Analysis, Conception, Design, dan Implementation. Dengan rancangan ini, penulis bertujuan untuk merancang sebuah media informasi untuk mengenal berbagai identitas queer, agar masyarakat dapat sadar akan pentingnya memahami minoritas LGBTQ, serta mengenal berbagai macam identitas didalam komunitas tersebut