Pengaruh Tingkat Literasi Digital dan Keterampilan Berpikir Kritis terhadap Kemampuan Verifikasi Informasi pada Generasi Milenial di Jabodetabek

Jumlah kasus penyebaran informasi hoaks di Indonesia meningkat cukup signifikan pada tahun 2020, yakni mencapai 2.024 kasus dari 1.221 kasus pada tahun 2019. Berbagai riset dan survei menemukan adanya korelasi antara penanggulangan hoaks dengan literasi digital di kalangan masyarakat. Selain itu, Center of Indonesian Policy Studies (CIPS) juga mengungkapkan bahwa salah satu faktor rendahnya tingkat literasi digital di masyarakat Indonesia adalah rendahnya kesadaran dalam menekankan keterampilan berpikir kritis sejak dini. Penelitian ini mencoba untuk menelusuri pengaruh tingkat literasi digital dan keterampilan berpikir kritis terhadap kemampuan verifikasi informasi pada generasi milenial di Jabodetabek. Penelitian berjenis kuantitatif-eksplanatif ini menggunakan tiga teori dan konsep utama, yaitu literasi digital, keterampilan berpikir kritis, dan verifikasi informasi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei (kuesioner) secara daring kepada 400 orang milenial (21-39 tahun) di Jabodetabek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel tingkat literasi digital memberikan pengaruh sebesar 27,4% dan variabel keterampilan berpikir kritis sebesar 49,2% terhadap kemampuan verifikasi informasi generasi milenial di Jabodetabek