Perancangan Kampanye untuk Merubah Stigma Negatif terhadap Penderita Gangguan Mental di Kalangan Remaja Usia 15-19 Tahun di Jabodetabek

Gangguan mental merupakan kondisi dimana kondisi batin merasa tidak tenang dan dapat menghambat aktivitas sehari - hari. Tingkat gangguan mental mengalami peningkatan terlabih lagi selama pandemi Covid-19. Sayangnya, hal ini tidak diimbangi dengan upaya mencari bantuan kepada ahlinya karena masih adanya stigma terhadap kesehatan mental. Stigma dapat berdampak kepada siapa saja. Dan disebabkan karena adanya salah persepsi seperti misalnya steriotip bahwa kesehatan mental selalu berhubungan dengan `gila' atau tidak waras sehingga berpengaruh terhadap pencarian bantuan psikologis profesional. Untuk dapat merubah stigma negatif terhadap kesehatan mental diperlukan kampanye sebagai sarana edukasi. Kampanye ini menggunakan metodologi kampanye Venus dan strategi AISAS serta metode desain Landa. Penulis juga menggunakan metode penelitian berupa wawancara, kuisioner, focus group discussion, dan studi eksisting agar stigma yang beredar di kalangan remaja dapat dibenarkan dan memungkingkan penderita mendapatkan penanganan yang tepat