Strategi Komunikasi Interpersonal dalam Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi (Studi Kasus Orang tua dan Guru SD di Wilayah Kota Makassar)

Pada pertengahan maret 2020 lalu pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan khususnya pada bidang pendidikan dengan meniadakan pembelajaran tatap muka dan diganti menjadi pembelajaran secara daring. Khususnya pada penerapan di tingkat Sekolah Dasar menimbulkan berbagai permasalahan komunikasi interpersonal baik dari orang tua, murid, maupun guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi interpersonal selama pembelajaran daring yang melibatkan orang tua, guru, dan murid, serta untuk mengetahui hambatan komunikasi interpersonal apa saja yang dialami selama proses pembelajaran daring. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan studi kasus serta teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, dan observasi untuk melengkapi data penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, Pembelajaran daring dinilai sangat berbeda dan kurang efektif dibandingkan dengan pembelajaran luring karena dalam pembelajaran luring guru dapat secara langsung melihat dan memberikan komunikasi khususnya pada komunikasi verbal (menyapa, bercerita) maupun non verbal (memberikan sentuhan) pada anak murid sedangkan komunikasi dalam pembelajaran daring sangat sulit untuk melakukan hal tersebut karena dibatasi oleh medium dan waktu. Kedua, Strategi komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh orang tua dan guru meliputi sikap keterbukaan, sikap positif, dan dukungan untuk membangun kedekatan, minat, dan semangat anak dalam melakukan pembelajaran daring. Ketiga, Pembawaan materi dan komunikasi yang dilakukan oleh guru kepada murid selama pembelajaran daring membutuhkan ekstra yang lebih untuk bisa menghasilkan suasana yang menyenangkan walaupun dilakukan melalui medium. Keempat, Hambatan-hambatan komunikasi interpersonal yang dihadapi selama pembelajaran daring adalah intensitas dalam berkomunikasi sangat terbatas karena waktu selama pembelajaran daring menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan pembelajaran luring, interaksi dan feedback yang ditemui menjadi sangat minim, minat dan semangat anak murid menjadi menurun cepat bosan dan kehilangan fokus, serta masalah teknis jaringan internet