Perbandingan Tingkat Penerapan Jurnalisme Lingkungan dalam Pemberitaan Isu Lingkungan Hidup pada Media Indonesia dan Okezone Periode Januari-Juni 2020

Oleh: Vania Dian Gunawan Manusia selalu hidup berdampingan dengan alam. Kerusakan alam terus terjadi dan sebagian penyebabnya adalah perbuatan manusia. Kesadaran untuk melestarikan lingkungan pun menjadi semakin penting karena jika dibiarkan, alam akan semakin rusak dan dapat mengancam keberlangsungan hidup manusia. Isu ini merupakan hal yang penting, tetapi belum banyak mendapatkan perhatian terutama di Indonesia. Media massa di Indonesia masih belum banyak berfokus pada isu lingkungan, padahal peran media massa sangat penting untuk mengedukasi dan membangkitkan kesadaran masyarakat. Di sinilah jurnalis perlu mulai fokus pada isu lingkungan dan memberitakannya dengan menerapkan konsep jurnalisme lingkungan. Prinsip jurnalisme lingkungan sama seperti penerapan jurnalisme pada umumnya, tetapi berfokus pada isu-isu lingkungan. Penelitian ini melihat penerapan jurnalisme lingkungan di Media Indonesia dan Okezone, dua media yang memberitakan straight news. Jenis dan sifat dari penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif-komparatif karena ingin mengetahui tingkat penerapan jurnalisme lingkungan dan juga membandingkan dua objek penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat dan ada atau tidaknya perbedaan penerapan jurnalisme lingkungan dalam kedua media tersebut dalam memberitakan isu lingkungan. Konsep yang digunakan adalah konsep Jurnalisme Lingkungan dari Ana Nadhya Abrar. Metode yang digunakan adalah analisis isi dengan objek penelitiannya adalah 155 berita dari Media Indonesia dan 43 dari Okezone yang memberitakan isu lingkungan. Hasilnya dari penelitiannya adalah kedua media masuk dalam kategori tinggi dalam penerapan jurnalisme lingkungan, Media Indonesia mendapat skor 5,69 dan Okezone mendapat skor 5,58. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan tidak adanya perbedaan antara penerapan jurnalisme lingkungan di antara kedua media tersebut. Media Indonesia unggul dalam 5 indikator, sedangkan Okezone unggul dalam 1 indikator