Perancangan Buku Ilustrasi Tradisi Lampion Masyarakat Tionghoa Tangerang Berusia 17-25 Tahun

Lampion diyakini berasal dari era Dinasti Han pada abad ketiga. Agar api tidak hilang saat dibawa kemana-mana, api di kurung menggunakan kain sutra. Kain sutra tersebut kemudian diganti menjadi kertas. Selain sebagai penerangan, lampion juga digunakan dalam aktivitas suka cita dan duka cita. Alasan penulis memilih topik ini adalah minimnya pemahaman masyarakat Tangerang akan fungsi dan makna sejati lampion serta perayaannya. Rumusan masalah dari tugas akhir ini adalah bagaimana merancang buku ilustrasi mengenai tradisi perayaan lampion bagi masyarakat Tangerang. Penulis melakukan metode penelitian, yaitu melakukan wawancara, kuesioner dan observasi. Wawancara dilakukan dengan Oey Tjin Eng dan Ardian Cangianto sebagai narasumber untuk mendapatkan pengetahuan mengenai lampion. Penulis juga mewawancarai Yulia S., selaku editor di PT Elex Komputindo untuk mendapatkan informasi mengenai perancangan buku ilustrasi. Kuesioner diadakan untuk mengetahui pemahaman serta pengalaman responden. Observasi dilakukan dengan tujuan meneliti warna dan jenis ilustrasi yang digunakan dalam perancangan buku ilustrasi edukasi. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk merancang buku ilustrasi edukasi mengenai lampion untuk masyarakat Tangerang berusia 17-25 tahun