Representasi Kekerasan Simbolik pada Iklan Qtela 2020 Versi Drama #ParodiKuMenangis (Analisis Semiotika Roland Barthes)

Perkembangan zaman turut mempengaruhi bagaimana iklan ditampilkan kepada masyarakat. Iklan berkontribusi terhadap perkembangan gaya hidup masyarakat, pola pikir, juga dalam berperilaku. Hal ini ditandai dengan bagaimana iklan dapat menginspirasi masyarakat untuk membeli suatu produk, mapupun menghapal isinya, juga mempraktikkannya. Iklan produk makanan ringan, Qtela pada tahun 2020 menggunakan konsep parodi dari sinetron Indonesia, "Ku Menangis". Drama dari sinetron tersebut terbilang cukup viral dan populer. Sayangnya, iklan tersebut mengandung kekerasan verbal dan nonverbal yang dapat berdampak kepada para penontonnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran atau representasi kekerasan verbal dan nonverbal. Representasi kekerasan verbal dan nonverbal ini berusaha diketahui dan dicari melalui tanda-tanda berupa pesan, gestural, dan emosi yang muncul pada tayangan iklan tersebut. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode penelitian semiotika. Data akan dianalisis menggunakan teknik analisis semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi kekerasan verbal dan nonverbal dari iklan Qtela 2020 versi drama #ParodiKuMenangis dapat dilihat berdasarkan tanda yang muncul dalam iklan tersebut. Dari emosi, fasial, dan gestural sang aktor memperlihatkan kekerasan verbal dan nonverbal yang tergambarkan melalui analisis lima kode pembacaan Roland Barthes