Perancangan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang dengan Pendekatan Arsitektur Hibrid

Kemajuan teknologi di masa modern semakin mendorong penurunan minat membaca masyarakat di Indonesia. Kota Tangerang adalah salah satu kota yang masyarakatnya minim minat membaca. Penurunan minat membaca masyarakat di Kota Tangerang membuat perpustakaan umum di kota ini sulit untuk berkembang Sebuah perpustakaan harus membangun citra yang baik melalui dukungan secara fisik untuk dapat menarik perhatian masyarakat. Penulis melakukan upaya untuk merancang kembali Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang sehingga dapat kembali menarik perhatian masyarakat. Penulis menggunakan pendekatan arsitektur hibrid dalam merancang perpustakaan. Penulis menerapkan pendekatan arsitektur hibrid dengan cara menggabungkan fungsi perpustakaan dengan fungsi lain untuk menjadikan perpustakaan sebagai tempat yang bersifat edukatif sekaligus rekreatif. Berdasarkan penjabaran tersebut, penulis tertarik untuk menjawab "bagaimana cara merancang Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang sebagai sarana edukasi dan rekreasi dengan pendekatan arsitektur hibrid?". Perancangan ini bertujuan untuk mengubah pandangan masyarakat mengenai perpustakaan sebagai tempat yang kaku menjadi tempat yang menyenangkan untuk belajar dan berekreasi. Penulis menggunakan pendekatan arsitektur hibrid untuk menggabungkan beberapa elemen perancangan sehingga konsep perpustakaan sebagai sarana edukasi dan rekreasi dapat tercapai. Penulis melakukan pengamatan langsung, wawancara, dan dokumentasi untuk mendapatkan data awal. Penulis juga melakukan studi literatur dan studi preseden untuk mendapatkan teori pendukung dan standar dalam perancangan. Hasil dari perancangan ini adalah desain perpustakaan umum Kota Tangerang dengan menerapkan pendekatan arsitektur hibrid melalui penambahan fungsi bangunan, penataan, dan variasi ruang perpustakaan yang menarik minat pemustaka