Cyberbullying pada Kolom Komentar Instagram Detik.com (Pemberitaan Kasus Audrey Periode 9 - 16 April 2019)

Oleh : Gabriella Vanessa Loupatty Di tengah masyarakat informasi, berita sangat mudah didapatkan dari berbagai macam sumber. Media sosial menjadi salah satu bentuk perangkat yang membantu media dalam penyebaran berita. Karena itu, dalam memberikan informasi, media perlu berhati-hati dan memikirkan dampak yang dapat terjadi setelah berita diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Peningkatan penggunaan media sosial memperbesar resiko terjadinya cyberbullying. Oleh karenanya, perlu dilakukan kajian untuk menganalisis lebih jauh tentang fenomena cyberbullying di Indonesia, dikaitkan dengan faktor penyebabnya, sehingga dapat dilakukan pencegahan. Melalui penelitian ini, peneliti menganalisis kolom komentar pada berita-berita kasus Audrey di akun Instagram detik.com selama periode 9 - 16 April. Dalam mengukur besaran persentase cyberbullying yang ada, peneliti menggunakan konsep cyberbullying dari Nancy Willard. Jumlah populasi pada penelitian ini sebesar 1.549 komentar, dan sampel sebesar 308 komentar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa telah ditemukan berbagai tindakan cyberbullying yang dilakukan oleh para pengguna dan pengikut Instagram detik.com, yaitu jenis flaming, harassment, dan denigration. Komentar cyberbullying yang paling dominan dalam sampel penelitian ini adalah komentar yang mengandung dimensi flaming yaitu 86%, lalu disusul dengan dimensi denigration dengan jumlah 20,77%, kemudian dimensi harassment menempati posisi ketiga dengan jumlah 6,8%