Perubahan kebijakan Redaksional Menjelang Pilpres 2019 (Analisis Isi Kuantitaif pada Surat Kabar Sindo sebelum dan Sesudah Hary Tanoesoedibjo Mendukung Jokowi di Pilpres Periode Januari - Mei 2018)

Media saat ini berperan penting dalam mempengaruhi masyarakat. Agenda media menjelaskan ada isu yang dianggap penting, sehingga layak diketahui publik. Media yang dijadikan sebagai sarana penyampaian informasi seperti surat kabar, televisi, online, media sosial, hingga radio. Sementara itu, salah satu media yang sudah lama hadir di tengah masyarakat, yakni surat kabar masih tetap bertahan hingga sekarang. Media cetak dalam penelitian ini adalah Sindo. Menurut Rahardjo (2013, p. 185), aksioma second law of journalism dari isi media selalu merefleksikan kepentingan dari pihak - pihak yang memberikan dukungan finansial terhadap keberadaan media. Oleh karena itu, pemilik memanfaatkan waktu dan ruang dari media yang dimilikinya untuk melakukan aktivitas dalam upaya untuk mengekspresikan kepentingan (politik) mereka menjelang pemilihan umum 2014. Sementara itu, gagasan teoritik menegaskan bahwa media dipahami sebagai alat atau instrumen dari kelas dominan, dan sarana dimana para kapitalis mempromosikan kepentingan - kepentingan mereka. Sehingga, media menyebarkan ideologi dari kelas yang berkuasa dalam masyarakat, dan karenanya menindas kelompok - kelompok marjinal. Penelitian kali ini akan membahas tentang agenda media dalam kebijakan redaksi surat kabar Sindo terkait pemberitaan pemerintahan Jokowi menjelang Pilpres 2019. Metode yang digunakan adalah analisis isi kuantitatif yang bersifat deskriptif