Strategi Advokasi Public Relations untuk Menyederhanakan Perizinan Gedung di Jakarta

Jakarta belum bisa disebut sebagai kota yang layak huni. Salah satu alasannya adalah rumitnya perizinan gedung yang menghambat pertumbuhan industri properti, yang secara langsung berdampak pada investasi, ekonomi, dan perkembangan kota. Akan tetapi, masyarakat bahkan belum aware dengan adanya isu ini. Untuk itu, JPI membutuhkan berbagai strategi public relations untuk menjangkau publik serta target audience-nya. Penelitian ini dilakukan berdasarkan penelitian terdahulu yang berhubungan dengan PR dalam kebijakan serta konsep empat fase perencanaan strategis public relations Ronald D. Smith. Dalam perjalanannya, peneliti juga menambahkan beberapa konsep yang berkaitan dengan media relations, event seminar, dan media sosial. Penelitian deskriptif kualitatif ini termasuk dalam penelitian studi kasus, dengan metode wawancara dan observasi. Adapun jenis penelitian termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus tunggal. Dalam penelitian ini, key informant dan informan menjadi unit analisis. Peneliti memperoleh data primer dari wawancara mendalam dan observai nonpartisipan, yaitu dengan instrumen penelitian peneliti itu sendiri. Terakhir, keabsahan data diuji dengan triangulasi sementara analisis data dengan model Miles dan Huberman serta pattern matching. Hasil penelitian menunjukkan bahwa JPI menerapkan empat fase perencanaan public relations Ronald D. Smith dalam berbagai strategi public relations yang dilakukannya. Namun, beberapa tahap belum dilakukan secara sempurna, misalnya dalam menyusun objectives dan melakukan evaluasi. Ditemukan pula bahwa pesan harus dirancang menyesuaikan dengan target audiens agar dapat efektif