Hubungan Literasi Media dan Informasi dengan Kompetensi sebagai Warga Negara Aktif pada Guru SMA di Tangerang

Perkembangan teknologi memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi. Dalam mengakses informasi, masyarakat harus dibekali dengan kemampuan literasi media untuk mampu mengolah informasi yang beredar. UNESCO merumuskan konsep literasi media dan informasi (LMI). Konsep ini dirumuskan sebagai respons dari perubahan jaman dan munculnya aspek-aspek literasi baru seperti literasi digital. Kompetensi kewarganegaraan dikatakan membutuhkan kemampuan literasi media untuk memampukan masyarakat untuk berpartisipasi aktif sebagai warga negara. Kemampuan literasi akan memungkinkan masyarakat mengelola informasi dan menggunakannya untuk turut serta dalam proses demokrasi. Pemikiran ini kemudian memunculkan pernyataan mengenai apakah ada hubungan antara LMI dengan kompetensi kewarganegaraan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara LMI dengan kompetensi kewarganegaraan. Penelitian ini dilakukan dengan responden guru SMA di Tangerang karena guru dikatakan berperan aktif dalam edukasi literasi media. Penelitian ini menggunakan konsep kerangka kerja pengukuran LMI oleh UNESCO dan kerangka pengukuran kompetensi kewarganegaraan Civic Competence Composite Indicator 2. Penelitian kuantitatif ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data dengan responden 100 guru SMA di wilayah Tangerang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LMI memiliki hubungan positif dengan kompetensi kewarganegaraan. Koefisien korelasi (r) bernilai 0.499 yang dikategorikan sebagai hubungan dengan kekuatan sedang