Makna Ritual Dan Pola Komunikasi Dalam Ritual Pernikahan Adat Jawa Surakarta

Ritual Pernikahan setiap budaya memiliki simbol dan makna yang berbeda. Simbol-simbol tersebut dipertukarkan melalui interaksi dan komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena pernikahan adat Jawa Surakarta Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi komunikasi yang bersifat deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang diawali dengan studi kepustakaan, observasi dan wawancara mendalam yang disertai dengan pengambilan dokumentasi. Selain itu penelitian ini juga menggunakan Teknik purposive sampling dalam pengumpulan data. Obyek dalam penelitian ini adalah masyarakat Jawa yang sedang melangsungkan pernikahannya menggunakan adat Jawa Surakarta. Penelitian ini menggunakan teori interaksi simbolik, teori etnografi komunikasi, dan konsep kebudayaan. Hasil temuan penelitian ini menjelaskan bahwa pola komunikasi dalam ritual pernikahan adat Jawa Surakarta adalah pola komuniikasi yang transcendental, dimana komunikasi ini dilakukan secara vertikal dan horizontal. Mereka berdoa kepada leluhur nenek moyang beserta kepada sang pencipta yang telah memberikan semua yang mereka butuhkan, serta mereka percaya bahwa segala sukerta (hal yang buruk) akan hilang. Sedangkan secara horizontal, masyarakat jawa Surakarta dalam perkembangan akan selalu penuh dengan aturan-aturan yang berlaku, selain itu masyarakat Jawa akan tetap selalu meningkatkan kebersamaan, saling gotong royong membantu satu sama lain. Oleh sebab itu masyarakat Jawa Surakarta memaknai ritual ini sebagai sarana untuk menunjukkan status sosial mereka kepada masyarakat sekitar dan di luar mereka