Etika Fotografi Kompas: Studi Kasus Pada Buku Foto Unpublished Karya Kompas

Media cetak merupakan media komunikasi pertama yang dikenal manusia sebagai media yang memenuhi ciri-ciri komunikasi massa (satu arah, melembaga, umum, dan serempak). Bentuk-bentuk media cetak seperti surat kabar, tabloid, dan majalah. Setiap bentuk-bentuk media massa tersebut tidak lepas dari adanya fotografi jurnalistik. Fotografi jurnalistik semakin besar peranannya menjadi menyampai informasi kepada khalayak secara cepat dan akurat. Media massa cetak hanya akan menjadi lembaran-lembaran mati yang membosankan jika tanpa adanya foto/gambar Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui etika fotografi Kompas serta apa pegangan para fotografer Kompas untuk melakukan pemuatan foto jurnalistik di Harian Kompas. Dengan menggunakan konsep-konsep seperti media massa, fotografi jurnalistik dan etika jurnalis foto. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivistik, dengan mengadaptasi studi kasus Robert E. Stake. Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan wawancara langsung dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa media cetak mungkin terkesan ‘kuno’ dan tidak praktis dimata publik. Namun beda dengan Harian Kompas yang sampai hari ini tetap terlihat eksistensinya. Eksistensinya ini tidak terlepas dari pihak-pihak yang ada di dalamnya. Peran jurnalis foto Harian Kompas bukan hanya sekedar mengambil foto tetapi, dipertanggungjawabkan juga di depan editor, melainkan membawa nama baik Harian Kompas. Dalam pemuatan foto dalam Harian Kompas bukan hanya kualitas dan konten saja yang dipentingkan tetapi, adanya kode etik yang tidak akan bisa dipisahkan dan menjadi sebuah hal yang mutlak bagi seorang jurnalis foto Harian Kompas dalam menjalankan tugasnya