Implementasi Algoritma Aho-Corasick Pada Aplikasi Pencari File Dalam Forensic Image Untuk Digital Forensic

Era digital dikarakteristikkan sebagai penerapan dari teknologi komputer. Penggunaan komputer sebagai alat kriminal untuk melakukan penyembunyian data digital meningkat. Seperti beberapa kasus kriminal, bukti digital berupa file dihapus dari file system. Bukti digital masih bisa di-recover selama ruang alokasi untuk file tersebut belum ditimpa dengan data yang lain atau melalui penghapusan atau pembersihan hard disk. Dalam digital forensic, dibuat duplikasi ruang penyimpanan bukti digital yang disebut juga forensic image. Bukti digital yang sudah bisa dihapus bisa di-recover dengan mencari kata kunci tertentu yang cocok dengan bukti digital dalam forensic image dan recover file yang ditemukan. Oleh karena itu dibuatlah aplikasi pencari file dalam forensic image dengan mengimplementasikan algoritma aho-corasick untuk melakukan pencarian file. Hasil percobaan dengan forensic image yang tidak di-overwrite menunjukkan ratarata waktu pencarian file yang dilakukan adalah 0,002387 detik, dan rata-rata waktu untuk melakukan recover adalah 33,48114 detik. Kemudian didapat juga nilai ratarata precision sebesar 0,970173, rata-rata recall sebesar 0,741920, dan rata-rata fmeasure sebesar 0,837072. Jumlah data yang dapat di-recover dengan baik bergantung pada urutan file yang dimasukkan ke dalam forensic image dan ukuran data yang digunakan untuk overwrite data forensic image. Jika file pada forensic image dimasukkan berurut berdasarkan ukuran file dari terkecil hingga terbesar, maka jumlah file yang bisa di-recover sangat sedikit ketika di-overwrite dengan data berukuran besar