Proses kerja wartawan dan penulisan berita pada harian kompas

Kian majunya perkembangan teknologi informasi, diikuti dengan perkembangan jenis-jenis media massa, mau tidak mau muncul pertanyaan yang menghantui media cetak yaitu, tentang benarkah akan datang paperless world. Selama ini, sejarah menunjukkan tampilnya medium baru tidak menggantikan medium lama. Radio tidak menggantikan surat kabar misalnya. Dalam zaman cyber space tidak lagi berlaku pola lama, yakni terjadi saling mengisi antara media konvensional dan media baru. Sejauh ini yang terjadi, media baru tidak menggantikan media lama serta mematikan media cetak. Kemampuan media cetak untuk menangkap peristiwa dan persoalan secara lengkap mendekati kompleksitas peristiwa dan permasalahannya, yang menjadikan media cetak/ surat kabar tidak tergantikan oleh media elektronik. Yang jelas, media cetak harus memperbarui dan menyegarkan diri, melakukan adaptasi. Sampai saat ini, koran atau surat kabar, masih menjadi pilihan utama masyarakat untuk mendapatkan berita yang lengkap dengan ulasan yang mendalam. Penulis yang telah bekerja selama dua bulan di redaksi HARIAN KOMPAS mendapat banyak sekali pengalaman berharga juga mendapat gambaran yang utuh bagaimana proses kerja, tuntutan, serta kehidupan seorang wartawan surat kabar nasional, KOMPAS. Dengan mengalami langsung bagaimana proses awal hingga berita diterbitkan di surat kabar, penulis dapat menerapkan teori-teori dan pengalaman yang diperoleh selama di bangku kuliah. Melalui pengamatan penulis, seseorang yang bekerja sebagai wartawan surat kabar, sebaiknya mampu bekerja keras, niat yang tinggi, ada kemauan untuk selalu belajar, mampu melihat sebuah peristiwa dari sudut pandang yang berbeda, memiliki inisiatif yang tinggi serta mampu bekerja secara mandiri maupun kelompok. Hal ini dimaksudkan agar dapat menjadi seorang jurnalis yang profesional dan mampu bersaing dengan yang lain. HARIAN KOMPAS merupakan surat kabar yang mengutamakan kualitas berita, serta menyajikan berita dengan gaya penulisan yang “khas”. Untuk itu, selama bekerja di redaksi KOMPAS, penulis banyak belajar bagaimana KOMPAS mengemas suatu berita sesuai dengan ideologi dan cara-cara KOMPAS