interaksionisme simbolik ibu dengan anak pengidap autisme

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses komunikasi antar pribadi ibu dengan anak pengidap autisme dan interaksionisme simbolik ibu dari anak pengidap autisme. Pertanyaan yang di ajukan dalam penelitian ini adalah : bagaimana proses komunikasi antarpribadi ibu dengan anak pengidap autisme dan bagaimana interaksionisme simbolik seorang ibu yang memiliki anak pengidap autisme. Tipe penelitian adalah kualitatif, metode penelitian adalah deskriptif (descriptive research). Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi langsung kelapangan, studi literatur, internet searching dan dokumentasi. Informan penelitian adalah lima orang ibu yang memiliki anak pengidap autisme di wilayah Jakarta Barat. Teknik sampling yang digunakan adalah snowball sampling, yaitu peneliti hanya menetapkan seorang key informan, kemudian key informan inilah yang menunjukkan informan kedua, ketiga dan seterusnya. Sebelum melakukan wawancara, peneliti terlebih dahulu menyusun pertanyaan wawancara sesuai dengan apa yang akan diteliti. Jawaban yang diperoleh dari hasil wawancara kemudian di analisis dan dibahas pada pembahasan. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, diperoleh hasil bahwa komunikasi antarpribadi dengan seorang ibu dengan anak pengidap autisme membutuhkan tenaga ekstra, ketekunan dan kesabaran sang ibu. Interaksionisme diri (self) ibu merasa iri, kesal dan kecewa namun tetap menganggap anak sebagai anugerah Tuhan. Interaksionisme pikiran (mind) ibu berupa pertanyaan-pertanyaan dan interaksionisme lingkungan (society) cenderung negatif dari keluarga suami