peran kpi dan stasiun televisi dalam sensor tayangan hiburan dan edukasi(tinjauan terhadap 5 kasus terpilih)studi kasus

Sebagai media massa yang bersifat satu arah, pengaruh televisi tentu mempunyai dampak besar bagi kehidupan di masyarakat. Berbagai macam upaya telah dilakukan pemerintah demi menciptakan tayangan yang baik dan layak untuk dikonsumsi oleh publik. Upaya pemerintah dalam menertibkan penyiaran Indonesia adalah dengan cara mengeluarkan Undang - Undang Republik Indonesia no. 32 tahun 2002 yang menjadi landasan dasar bagi Komisi Penyiaran Indonesia dalam menjalankan kewenangannya sesuai dengan Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS). Mengingat bahwa sistem penyiaran yang berupa ranah publik harus dipegang dan ditangani oleh sebuah badan independen yang bebas dari campur tangan pemodal ataupun kepentingan kekuasaan dan penguatan entitas lokal dalam semagat otonomi daerah dengan pemberlakuan sistem siaran berjaringan. Objek utama dan rumusan masalah yang menjadi topik dalam penelitian ini adalah konsisistensi KPI. Kemudian diikuti dengan persepsi stasiun tv dan pengamat KPI mengenai sensor di tayangan yang disiarkan di layar kaca Indonesia. Metodologi yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini berjenis kualitatif dengan metode studi kasus dan bersifat deskriptif. Agar peneliti dapat menemukan dan mendeskripsikan temuan yang diperoleh salam penelitian untuk kemudian dicari pemecahan masalah yang dihadapi. Meski lembaga pengawasan penyiaran sudah diadakan dan P3SPS sudah diberlakukan, masih banyak pelanggaran yang terjadi di televisi Indonesia, salah satunya sensor. Bukan pornografi atau kekerasan, namun konten edukasi danhiburan kerap terkena sensor. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, ditemukan bahwa akar permasalahan dari pelanggaran tersebut salah satunya adalah konsistensi, kinerja dan keefektifan P3SPS yang masih sangat dipertanyaka