Implementasi algoritma lz4 dan aes-256 untuk kompresi dan pengamanan file pada smartphone berbasis android

Penelitian sebuah Market Research Firm pada tahun 2015 menyatakan bahwa 80% dari pengguna internet telah memiliki smartphone, di mana 54% dari smartphone yang dimiliki menggunakan sistem operasi Android. Proses komunikasi data pun dapat berlangsung dengan mudah antar sesama pengguna smartphone. Kendala pada hal ini terletak pada kemampuan komputasi smartphone yang masih lambat dan juga pada media penyimpanan yang masih terbatas. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan sebuah metode yang tidak hanya mampu melakukan kompresi data, tetapi juga mampu melakukan kompresi dengan cepat. Selain itu, file-file di dalam smartphone umumnya berupa data pribadi yang bila tidak diberi lapisan keamanan, file-file tersebut dapat diakses oleh orang lain tanpa ada pencegahan. Hal di atas dapat diatasi dengan memberi tambahan keamanan pada file-file di dalam smartphone. Penerapan algoritma LZ4 di dalam aplikasi merupakan bentuk upaya yang dilakukan untuk melakukan kompresi data menjadi bentuk yang lebih padat. Algoritma LZ4 digunakan karena menjanjikan kecepatan kompresi data yang tinggi. Untuk menjaga keamanan dari data yang telah dikompresi, maka diterapkan juga algoritma AES-256 yang merupakan standar enkripsi yang telah diadopsi pemerintah Amerika Serikat sejak tahun 2001. Dari hasil penelitian, terbukti bahwa implementasi algoritma LZ4 memiliki compression ratio sebesar 45.02% dan kecepatan kompresi sebesar 9.75 MB/s. Hal ini membuktikan bahwa algoritma LZ4 memiliki kecepatan kompresi yang tinggi, namun dengan compression ratio yang rendah. Proses enkripsi menggunakan algoritma AES-256 membutuhkan waktu sekitar 298 ms dengan throughput sebesar 27.14 MB/s