Pembentukan konsep diri narapidana (studi fenomenologi pada narapidana pria di lapas klas 1 Tangerang)

Kehidupan manusia terutama dalam konsep diri yang dimilikinya cenderung membawa perubahan yang besar bagi pembentukkan kepribadiannya dalam menjalani hidup sehari-hari. Setiap kejadian, terutama yang sifatnya ekstrim dialami oleh manusia tentu akan membawa dampak atau perubahan dalam kehidupan selanjutnya. Salah satu peristiwa yang kurang menguntungkan namun mungkin pernah dialami oleh sebagian orang adalah menjadi Narapidana. Penelitian ini membahas tentang proses pembentukkan konsep diri para narapidana selama mereka hidup di dalam lapas Tangerang. Peneliti ingin mengetahui bagaimana narapidana memaknai diri mereka dalam pengalaman berinteraksi mereka sehari-hari di dalam lapas yang akhirnya membentuk konsep diri para narapidana. Selain itu, melalui penelitian ini setidaknya dapat menjadi pengetahuan baru bagi masyarakat untuk mengetahui fenomena kehidupan narapidana di dalam lapas. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori Interaksi Simbolik dan Fenomenologi. Sedangkan konsep yang digunakan adalah komuniksi antar pribadi, konsep diri, narapidana. Selain itu, metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif bersifat desktiptif dengan pendekatan fenomenologi, dengan menggunakan paradigma Kontruktivis. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, diperoleh hasil bahwa pemaknaan pengalaman para narapidana selama mereka hidup di dalam lapas tergolong cukup baik, dengan suasana yang menyenangkan, akhirnya dapat membantu mereka untuk berinteraksi dengan mudah. Sehingga dari hasil interaksi sosial dari lingkungan mereka oleh sesama narapidana, diperoleh hasil bahwa interaksi pengalaman mereka bersama di dalam lapas akhirnya dapat membentuk konsep diri yang positif bagi mereka dalam menjalani hidup lebih baik