Perancangan Buku Literasi Visual Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta Sebagai Media Pelestarian Wayang Kulit Klasik

Wayang purwa merupakan kesenian klasik yang sudah ada sejak era Majapahit. Wayang purwa sendiri memiliki berbagai gaya/gagrak yang berkembang di berbagai daerah di pulau jawa. Salah satu gaya/gagrak wayang kulit purwa yang popular dikalangan masyarakat ialah gaya Surakarta. Sentra kesenian wayang dan pengrajin wayang di desa Kepuhsari, kecamatan Manyaran, kabupaten Wonogiri sudah ada dan berjalan secara turun temurun sejak lama. Dalam pembuatan wayang kulit purwa gaya Surakarta memiliki kaidah dan aturan yang wajib diketahui oleh pengrajin wayang. Namun, saat ini jumlah pengrajin semakin berkurang. Media buku visual dirancang agar dapat menyampaikan informasi lebih detail, dapat diarsipkan, dan dapat menjadi sumber referensi ilmu pengetahuan serta sumber referensi bagi media turunan lainnya. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode kualitatif melalui pengumpulan data primer dengan metode depth interview dan observasi. Sedangkan riset eksperimental, studi literatur, dan kuisioner dilakukan untuk memperoleh data sekunder. Data yang didapat kemudian diformulasikan untuk mendapatkan sebuah konsep desain dan konten buku yang sesuai. Luaran perancangan ini akan menghasilkan sebuah buku visual yang berisi pengetahuan serta sumber referensi tentang wayang kulit gaya Surakarta. Buku ini dilengkapi dengan elemen visual penunjang berupa ilustrasi yang mendukung isi konten buku. Penambahan elemen visual pada buku diharapkan dapat menjadi sumber referensi untuk menambah, memperluas ataupun memperjelas pengetahuan tentang pelestarian, pengembangan dan penciptaan wayang kulit juga diharapkan dapat menambah perbendaharaan teori seni rupa wayang. Alasan lain yang melatar belakangi perancangan ini adalah didorong oleh adanya kebutuhan referensi, data pustaka yang sangat diperlukan dalam dunia perwayangan, serta sebagai acuan bagi pelaku seni di dunia perwayangan serta bagi mahasiwa maupun peneliti. =============================================================================================================================== Wayang purwa is a classic art that has existed since the Majapahit era. Wayang purwa itself has various styles/gagrak that developed in various regions on the island of Java. One style/gagrak wayang kulit purwa that is popular among the public is the Surakarta style. Puppet art centers and puppet craftsmen in Kepuhsari, Manyaran, Wonogiri have existed and have been operating for generations for a long time. In making wayang kulit purwa style, Surakarta has rules and regulations that must be known by wayang craftsmen. However, currently the number of artisans is decreasing. Visual book media is designed to be able to convey more detailed information, can be archived, and can be a source of scientific reference as well as a source of reference for other derivative media. The method used in this design is a qualitative method by collecting primary data using depth interview and observation methods. While experimental research, literature studies, and questionnaires were conducted to obtain secondary data. The data obtained is then formulated to obtain an appropriate design concept and book content. The output of this design will produce a visual book that contains knowledge and reference sources about Surakarta style shadow puppets. This book is equipped with visual supporting elements in the form of illustrations that support the contents of the book. The addition of visual elements to the book is expected to be a source of reference to add, broaden or clarify knowledge about the preservation, development and creation of wayang kulit. Another reason behind this design is driven by the need for references, library data which is very much needed in the world of wayang, as well as a reference for artists in the world of wayang as well as for students and researchers