The Educational Epistemology Of Traditional Pesantren

This study aims to explore the reasons al-Maqbul pesantren maintains the traditional education system in the educational epistemology perspective. This research is qualitative, describe data obtained from the field and literature related to the discussion. To get the data used data collection techniques through observation, interviews and documentation. This study resulted in the findings, namely: (1) The reason al-Maqbul pesantren maintains the traditional education system cannot be separated from the epistemological construction of education; (2) The influence of the epistemological foundation of education at the al-Maqbul pesantren on its educational goals can be identified from Bayani's tendency to place sources of knowledge instead of logical reasoning, empirical observations, and scientific methods. However, the texts of the Qur'an, Hadith, and the Yellow Book; (3) According to the view of al-Maqbul pesantren, truth, knowledge, and educational methods are obtained from the texts of the Qur'an, Hadith, and the Yellow Book. The conclusion of this study is that al-Maqbul pesantren still maintains the purity of its original identity as a place to study religious sciences for its students. All knowledge learned in this pesantren is entirely religious in nature, sourced from Arabic-language books, does not include general knowledge in the education system.Penelitian ini bertujuan menggali alasan pesantren al-Maqbul mempertahankan sistem pendidikan tradisional dalam perspektif epistemologi pendidikan. Penelitian ini bersifat kualitatif, mendeskripsikan data yang diperoleh dari lapangan dan literatur yang berkaitan dengan pembahasan. Untuk mendapatkan data digunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menghasilkan temuan, yaitu: (1) Alasan pesantren al-Maqbul mempertahankan sistem pendidikan tradisional tidak lepas dari konstruksi epistemologis pendidikan; (2) Pengaruh landasan epistemologis pendidikan di pesantren al-Maqbul terhadap tujuan pendidikannya dapat diidentifikasi dari kecenderungan Bayani untuk menempatkan sumber-sumber pengetahuan daripada penalaran logis, pengamatan empiris, dan metode ilmiah. Namun, nash Al-Qur'an, Hadits, dan Kitab Kuning; (3) Menurut pandangan pesantren al-Maqbul, kebenaran, ilmu, dan metode pendidikan diperoleh dari nash Al-Qur'an, Hadits, dan Kitab Kuning. Kesimpulan penelitian ini yaitu pesantren al-Maqbul masih menjaga kemurnian identitas aslinya sebagai tempat belajar ilmu-ilmu agama bagi santrinya. Semua ilmu yang dipelajari di pesantren ini seluruhnya bersifat keagamaan, bersumber dari kitab-kitab berbahasa Arab, tidak memasukkan ilmu umum dalam sistem pendidikan