Pengaruh Slow Deep Breathing Exercise Terhadap Tingkat Stres Pada Mahasiswa Pre-Klinik Jurusan Kedokteran Umum Universitas Jenderal Soedirman

Latar Belakang – Stres merupakan gangguan jiwa yang sering dialami seseorang karena stresor yang dapat memicu respon tubuh, baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode yang dapat digunakan untuk menurunkan tingkat stres, salah satunya yaitu teknik slow deep breathing exercise (SDB). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh teknik slow deep breathing exercise terhadap tingkat stres. Metode – Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode quasi experimental dengan desain penelitian berupa non equivalent control group design yang terdiri dari kelompok intervensi dan kontrol yang dilakukan pada mahasiswa pre-klinik jurusan kedokteran umum Universitas Jenderal Soedirman. Terdapat 18 subyek pada kelompok kontrol dan 22 subyek pada kelompok intervensi. Subyek dilatih melakukan SDB setiap hari selama 3 minggu. Data tingkat stres diambil sebelum dan sesudah intervensi menggunakan kuesioner perceived stress scale (PSS) dan dianalisis menggunakan uji t berpasangan (Paired t test) untuk melihat apakah terdapat pengaruh teknik slow deep breathing exercise terhadap tingkat stres dan uji t tidak berpasangan (Independent t test) untuk mengetahui perbedaan perubahan variabel antar kelompok. Hasil – SDB menurunkan tingkat stres secara bermakna (p= 0.000) pada kelompok intervensi. Sedangkan terkait relaksasi sederhana pada kelompok kontrol tidak terdapat penurunan bermakna tingkat stres (p= 0.140). Terdapat perbedaan bermakna terkait efektivitas SDB dibandingkan kontrol (p= 0.000). Simpulan – Terdapat pengaruh teknik slow deep breathing exercise terhadap tingkat stres. Terdapat perbedaan efektivitas SDB dalam menurunkan tingkat stres dibandingkan teknik relaksasi sederhana sebagai kontrol