Strategi Pemerintah Filipina Dalam Mengurangi Kasus Human Trafficking Pada Tahun 2014 – 2016

Filipina merupakan negara pertama di Kawasan Asia Tenggara yang menjadi bagian dari kelompok Tier 1 anti-trafficking berdasarkan standar Trafficking Victims Protection Act (TVPA). Sebelumnya, Filipina merupakan negara kelompok Tier 2 anti-trafficking dengan jumlah kasus yang tinggi di tahun 2014. Kasus human trafficking di Filipina diketahui mulai menurun pada tahun 2015 dan terus berkurang jumlahnya hingga akhirnya dianggap mampu memenuhi standar minimum dari TVPA. Penelitian ini kemudian dilakukan untuk mengidentifikasi strategi yang dilakukan oleh pemerintah Filipina untuk mengurangi kasus human trafficking pada tahun 2014 – 2016 dengan menggunakan sebuah konsep dari Cornelius Friesendorf yaitu Strategies Against Human Trafficking: The Role of the Security Sector yang memiliki empat indikator. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan sumber data berasal dari studi pustaka data sekunder. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat dua indikator dalam konsep strategi Cornelius Friesendor yang dilakukan oleh pemerintah Filipina dan berpengaruh terhadap pengurangan kasus human trafficking di Filipina pada tahun 2014 - 2016. Kedua indikator tersebut adalah implementation dan cooperation. Sedangkan pada indikator research and evaluation dan institution-building, penulis tidak memukan data yang menunjukan pengaruh terhadap pengurangan jumlah kasus human trafficking