Identifikasi Senyawa Rhodamin B Pada Lipstik Yang Beredar Di Pasar Kabupaten Ponorogo Menggunakan Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Kosmetika dan manusia modern sudah layaknya kendaraan dan bahan bakar, dua kesatuan yang saling berkaitan yang tak terpisahkan. Pemakaian kosmetik mengalami peningkatan di Indonesia hingga 9% pada tahun 2019. Lipstik sebagai salah satu kosmetik berwujud batang lunak yang berfungsi sebagai pewarna bibir dengan kandungan basa campuran. Penelitian memiliki tujuan guna mengetahui senyawa berbahaya, Rhodamin B, dengan sampel lipstik tak berizin BPOM di pasaran Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) secara kualitatif. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik convinience sampling, sehingga didapatkan sebanyak 38 merk lipstik. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sampel terbukti positif mengandung zat pewarna berbahaya Rhodamin B sebesar 23,6% yaitu sebanyak 9 lipstik, sedangkan produk lipstik yang berasal dari luar negeri memiliki presentase positif lebih besar daripada produk dalam negeri yaitu sebesar 77,8%. Keterbatasan dari metode ini adalah memiliki sensitivitas yang lebih rendah daripada metode lainnya, namun metode ini dapat dilakukan dengan waktu yang cepat dan memberikan hasil pemisahan yang jelas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah lipstik yang beredar di Pasar Kabupaten Ponorogo setelah dilakukan identifikasi menggunakan KLT terbukti positif mengandung zat pewarna berbahaya yaitu senyawa Rhodamin B