Pengaruh Varietas dan Konsentrasi Nutrisi terhadapPertumbuhan dan Hasil Selada Merah (Lactuca sativa L.) Menggunakan Hidroponik Sistem Sumbu

Hidroponik merupakan kegiatan budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah di dalam prosesnya. Kegiatan budidaya secara hidroponik dapat dilakukan di lahan sempit, sehingga dapat dijadikan alternatif untuk turut serta mengatasi masalah lahan terbatas seperti yang biasa terjadi pada wilayah perkotaan. Terdapat berbagai sistem dalam melakukan budidaya secara hidroponik, salah satunya adalah hidroponik sistem sumbu (wick system). Sistem sumbu merupakan salah satu metode hidroponik yang memanfaatkan sumbu untuk mengalirkan larutan nutrisi ke media tanam. Salah satu tanaman yang cocok dibudidayakan dengan menggunakan hidroponik sistem sumbu adalah selada merah. Selada merah merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura dengan nilai komersial yang cukup baik. Permintaan pasar akan komoditas selada merah semakin meningkat seiring dengan terus bertambahnya jumlah penduduk. Diperlukan usaha-usaha pengembangan teknologi dalam budidaya seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk yang membuat permintaan terhadap selada merah terus meningkat. Tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik harus diberikan nutrisi dengan dosis yang tepat. Larutan nutrisi tepat dosis dan berimbang yang diberikan akan mendukung pertumbuhan tanaman dengan baik. Selain dosis nutrisi, pemilihan varietas juga menentukan hasil produksi tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik. Salah satu faktor penentu produksi, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, yaitu sifat genetik yang dibawa oleh tanaman dan adaptasi tanaman terhadap lingkungan. Penelitian ini akan dilaksanakan di Greenhouse Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur pada bulan Desember 2021 hingga Februari 2022. Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu bak tanam plastik dengan ukuran 39 cm x 31 cm x 14 cm, nampan semai, styrofoam dengan sembilan lubang tanam, media tanam rockwool, netpot, kain flanel, gelas ukur, penggaris, timbangan digital, TDS meter, pH meter, Leaf Area Meter (LAM), klorofil meter SPAD (Soil Plant Analysis Development), alat suntik plastik, sikat gigi, ember, gayung, pengaduk, kamera, dan alat tulis. Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu nutrisi AB Mix, pH up, pH down, serta benih selada merah varietas Red Rapid, dan New Red Fire. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu konsentrasi nutrisi dan faktor kedua yaitu varietas. Terdapat 10 kombinasi perlakuan dalam penelitian ini, yang masing-masing diulang sebanyak tiga kali. Kombinasi perlakuan terdiri dari V1N1 = Varietas pengamatan meliputi panjang tanaman, jumlah daun, lebar tajuk, luas daun, berat segar total, berat segar konsumsi, panjang akar, kadar air, dan kandungan klorofil. Analisis data terhadap data pengamatan yang diperoleh dilakukan dengan menggunakan analisis ragam atau uji F pada taraf 5%. Jika hasilnya berpengaruh nyata, maka dilakukan uji lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Dari hasil penelitian diperoleh interksi antara perlakuan varietas dan konsentrsi nutrisi tidak memberikan pengaruh nyata baik terhadap parameter pertumbuhan dan hasil tanaman selada merah. Perlakuan varietas menunjukan pengaruh nyata terhadap parameter panjang tanaman dan jumlah daun. Perlakuan varietas red rapid dan pemberian konsentrasi nutrisi sebesar 1000-1500 ppm memberikan hasil terbaik terhadap parameter pertumbuhan secara keseluruhan. Pada pengamatan hasil, perlakuan varietas memberikan pengaruh nyata terhadap parameter kadar air, berat konsumsi, berat total, kandungan klorofil, dan luas daun. Di mana varietas red rapid memberikan hasil tertinggi. Sedangkan perlakuan konsentrasi nutrisi memberikan pengaruh nyata terhadap parameter kadar air. Di mana konsentrasi nutrisi 1000 ppm memiliki hasil tertinggi