Pengaruh Inflasi Dan Bi 7-Day Reverse Repo Rate Terhadap Profitabilitas Pt. Bank Muamalat Indonesia Tbk

Penelitian ini dari bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara inflasi dan bi 7-day reverse repo rate terhadap profitabilitas PT. Bank Muamalat Indonesia. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Inflasi dan BI 7-Day Reverse Repo Rate. Sedangkan variabel dependen yang diteliti adalah Profitabilitas PT. Bank Muamalat Indoesia sebagai objek pengamatan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekunder yang diperoleh dari website resmi Bank Muamalat Indonesia periode 2017 – 2019 berupa data laporan keuangan bulanan. Dalam pengambilan sampel teknik yang digunakan adalah nonprobability sampling, sedangkan metode yang digunakan adalah purposive sampling. Analisis data menggunakan uji asumsi klasik yang terdiri dari : (a) Uji Normalitas Data; (b) Uji Multikolinearitas; (c) Uji Heteroskedastisitas; (d) Uji Autokorelasi. Hasil penelitian diperoleh berdasarkan pengolahan data menggunakan program IBM SPSS 23 dan menghasilkan persamann regresi Y’ = -0,113 + 0,015 X1 + 0,025 X2. Hasil pengujian hipotesis parsial menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh positif terhadap ROA Profitabilitas PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk dengan nilai –ttabel < thitung < ttabel (-2,0345 <0,457 < 2,0345) dan nilai signifikan 0,651. BI 7-Day Reverse Repo Rate berpengaruh positif terhadap ROA Profitabilitas PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk dengan nilai –ttabel < thitung < ttabel (-2,0345 <1,127 < 2,0345) dan nilai signifikansi 0,268. Adapan pengujian hipotesis secara simultan menunjukkan bahwa Inflasi dan BI 7-Day Reverse Repo Rate secara bersama-sama tidak mempengaruhi ROA Profitabilitas PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk dengan nilai Fhitung < Ftabel (0,652 < 3,284) dan nilai signifikansi 0,528. Kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen dapat dilihat pada nilai Adjusted R-Square sebesar 0,038. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel independen (Inflasi dan BI 7-Day Reverse Repo Rate) secara bersama-sama memberikan penjelasan variabel dependen (Profitabilitas PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk) sebesar 3,8%. Sedangkan sisanya 96,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. PT. Bank Muamalat merupakan bank syariah pertama di Indonesia yang mulai beroperasi pada 1 Mei 1992. Terjadinya Inflasi yang tinggi akan mengakibatkan nilai mata uang semakin menurun, sehingga untuk menstabilkanya Bank Indonesia sebagai bank sentral harus meningkatkan nilai suku bunganya atau BI 7-Day Reverse Repo Rate. BI 7-Day Reverse Repo Rate merupakan rumus baru yang dikeluarkan oleh BI sebagai suku bunga acuan bank. Dengan ini bank tidak perlu menunggu hingga satu tahun untuk bisa menarik dananya, namun bisa ditarik setelah menyimpan dalam 7 hari (bisa 14 hari, 21 hari, dll) ke Bank Indonesia. Dengan meningkatkan nilai BI 7-Day Reverse Repo Rate maka akan diikuti meningkatnya tingkat suku bunga di bank konvensional dan berpengaruh pada profitabilitasnya. Tetapi disini peneliti mencoba meneliti apakah hal tersebut juga akan berpengaruh pada profitabilitas bank syariah khususnya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk sebagai bank syariah yang mampu bertahan dari krisis pada era 1990-an