Pengaruh Rotasi Auditor dan Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2016 - 2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rotasi auditor dan ukuran kantor akuntan publik terhadap kualitas audit pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan metode eksplanasi. Variabel yang diteliti adalah variabel bebas yaitu rotasi auditor dan ukuran kantor akuntan publik sedangkan variabel terikat adalah kualitas audit. Populasi penelitian adalah perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia, adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah judgment sampling dengan sampel yang terpilih sebanyak 6. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan telaah dokumen, yaitu pengumpulan data dilakukan dengan menelaah laporan keuangan perusahaan. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi, analisis deskriptif, regresi linear berganda, uji asumsi klasik, uji hipotesis, analisis koefisien determinasi R2 dengan menggunakan SPSS versi 25. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh persamaan regresi linear berganda Ŷ = 0,641 + 0,037 X1 – 0,001 X2 + ε yang telah diuji kelayakan asumsi normalitas berdistribusi normal serta tidak terjadi multiikolinearitas, tidak terjadi heteroskedastisitas, tidak ada masalah autokorelasi. Berdasarkan uji hipotesis secara parsial rotasi auditor berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kualitas audit sedangkan ukuran kantor akuntan publik berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap kualitas audit. Dan secara simultan rotasi auditor dan ukuran kantor akuntan publik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Hal tersebut dibuktikan dengan tingkat signifikansi secara parsial rotasi auditor sebesar (0,019 0,05). Namun, tingkat signifikansi secara simultan rotasi auditor dan ukuran kantor akuntan publik sebesar (0,040 < 0,05). Nilai R Square sebesar 0,212 artinya 21,2% variabel kualitas audit dapat dijelaskan oleh variabel rotasi auditor dan ukuran kantor akuntan publik, sedangkan sisanya 78,8% dapat disebabkan oleh variabel lain seperti fee audit, audit tenure, dan audit going concern. Dari hasil penelitian ini peneliti memberikan beberapa saran bagi penelitian selanjutnya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik karena hasil yang didapatkan peneliti masih banyak kekurangan dan perlu dilakukan penelitian selanjutnya