HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BIROMARU

ABSTRAK MIFTAHUL NI’MA. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Kejadian Stunting Pada Baduta Di Wilayah Kerja Puskesmas Biromaru (di bawah bimbingan Rosmala Nur) Peminatan Biostatistik/KB Dan Kependudukan Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tadulako Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat defisiensi nutrient kronis yang berlangsung sejak anak dalam kandungan hingga berusia 24 bulan. Stunting merupakan kondisi dimana baduta dinyatakan memiliki panjang atau tinggi badan yang pendek dibanding dengan umur. Berdasarkan data stunting tahun 2021, prevalensi stunting untuk setiap wilayah kerja puskesmas di Kabupaten Sigi diperoleh data kasus stunting tertinggi terdapat di Puskesmas Biromaru sebanyak 377 kasus (20,9%). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan, sikap dan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian stunting pada baduta di wilayah kerja Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi. Jenis penelitian ini dengan metode kuantitatif menggunakan desain studi cross-sectional. Populasi penelitian ini berjumlah 308 orang, dengan menggunakan rumus slovin didapatkan sampel sebanyak 174 responden. Penarikan sampel menggunakan metode cluster random sampling. Analisis yang digunakan yaitu univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi ibu (ρ = 0,001), sikap ibu (ρ = 0,000) dan pemberian ASI eksklusif (ρ = 0,000) terhadap kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi. Diharapkan pihak Puskesmas dapat memberikan penyuluhan mengenai stunting, ASI eksklusif dan pemberian MP-ASI untuk meningkatkan pengetahuan responden sehingga dapat mengurangi angka kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi. Kata Kunci : Stunting, Pengetahuan, Sikap, ASI Eksklusi