Peran penyuluh perikanan dalam peningkatan produksi perikanan budidaya di Kota Pangkalpinang

Tujuan dari penelitian ini adalah adalah untuk: 1) Menganalisis peran penyuluh perikanan terhadap peningkatan produksi perikanan budidaya di Kota Pangkalpinang. 2) Menganalisis efektivitas peran penyuluh perikanan terhadap peningkatan produksi perikanan budidaya di Kota Pangkalpinang. Teknik pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive sampling), yaitu melihat dari tempat dimana kelompok pembudidaya ikan yang masih produksi di wilayah Kota Pangkalpinang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, sumber data dan informasi utamanya diperoleh dari responden sebagai sampel penelitian dengan menggunakan kuesioner atau angket sebagai instrumen pengumpulan data. Metode penarikan contoh yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik sampling jenuh, yang mana sampel dalam penelitian ini ialah 25 kelompok pembudidaya ikan yang dibina atau disuluh di wilayah Kota Pangkalpinang. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data yang diperoleh dari lapangan dikumpulkan terlebih dahulu baru kemudian data tersebut diolah dengan metode analisis data kuantitatif dan kualitatif. Masalah-masalah, fakta-fakta, dan fenomena yang terjadi dilapangan dianalisis secara deskriptif untuk dituangkan dalam bentuk tulisan. Selanjutnya untuk mengetahui efektivitas peran penyuluh perikanan, peneliti menggunakan skala likert dengan memberikan skor pada kuesioner kemudian diinterprestasikan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran penyuluh perikanan sebagai motivator terhadap peningkatan produksi perikanan budidaya kurang optimal karena dari sebanyak 21 kelompok pembudidaya ikan hanya 2 kelompok yang mengalami kenaikan kelas dari semula kelas pemula menjadi kelas madya, sementara 19 kelompok lainnya tidak mengalami kenaikan kelas. Peran penyuluh perikanan sebagai fasilitator terdapat permasalahan yang dialami oleh kelompok pembudidaya ikan namun tidak dapat segera diatasi oleh kelompok karena kurangnya respon penyuluh perikanan untuk memberikan solusi dan masukan kepada kelompok tersebut untuk meminimalisir dampak dari setiap masalah yang terjadi. Peran penyuluh sebagai mediator, terdapat permasalahan yang mana kelompok pembudidaya ikan memiliki keterbatasan informasi dalam menjalankan usaha budidaya baik dari akses permodalan, cara berbudidaya yang baik maupun pengetahuan pengelolaan bantuan perikanan. Selanjutnya mengenai pengukuran efektivitas peran penyuluh dalam meningkatkan produksi perikanan budidaya ialah didasarkan pada program perikanan budidaya yang diimplementasikan oleh penyuluh perikanan melalui perannya sebagai motivator, fasilitator dan mediator dalam kegiatan penyuluhanbaik berupa kegiatan pelatihan ataupun kegiatan pendampingan. Pengukuran efektivitas tersebut berdasarkan indikator ketercapaian tujuan sebagaimana hasilnya dalam kegiatan pelatihan ialah cukup efektif dan kegiatan pendampingan ialah kurang efektif, dan mengenai indikator efisiensi dan produksi ialah kurang efektif serta indikator diterima oleh publik ialah cukup efektif