Aplikasi ekstrak rebung bambu untuk pertumbuhan setek tanaman lada (piper nigrum) di berbagai media tanam

Lada merupakan komoditas ekspor andalan Indonesia sehingga perannya sangat besar dalam perekonomian nasional. Perbanyakan tanaman lada umumnya dilakukan dengan menggunakan setek sulur panjat. Pertumbuhan setek lada dapat ditingkatkan dengan pemberian Zat Pengatur Tumbuh antara lain berupa auksin, giberelin, dan sitokinin, selain itu media tanam juga memiliki peran untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Sumber auksin, giberelin, dan sitokinin dapat diperoleh secara alami antara lain dari rebung bambu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi ekstrak rebung bambu dan berbagai media tanam terhadap pertumbuhan setek tanaman lada (Piper nigrum). Penelitian ini dilaksanakan mulai Januari sampai Mei 2022 di Kebun Penelitian dan Percobaan (KP2) Universitas Bangka Belitung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor, faktor pertama adalah konsentrasi ekstrak rebung bambu dan faktor kedua adalah komposisi media tanam. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi ekstrak rebung bambu yang berbeda berpengaruh nyata terhadap peubah panjang dan jumlah akar setek lada. Konsentrasi ekstrak rebung terbaik diperoleh pada konsentrasi 50%. Perlakuan berbagai media tanam hanya berpengaruh nyata terhadap peubah panjang akar. Komposisi media tanam terbaik untuk stek lada pada penelitian ini adalah campuran tanah+kotoran sapi+arang sekam (2:1:1). Interaksi antara ekstrak rebung dan media tanam berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan setek tanaman lada