IDENTIFIKASI PENENTUAN BATAS WILAYAH ANTAR KABUPATEN KLATEN DAN BOYOLALI

Berdasarkan permendagri no76 tahun 2012 batas wilayah didefinisikan sebagai pemisah wilayah penyelenggaraan kewenangan suatu daerah dengan daerah lain. Selama belum adanya kejelasan batas daerah di lapangan, maka akan memiliki potensi timbulnya konflik antar daerah. Oleh karena itu, penetapan dan penegasan batas wilayah suatu daerah menjadi aktivitas yang sangat penting. Dalam hal ini, pemerintah daerah (provinsi, kabupaten dan kota) yang mempunyai wewenang dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan di daerah tersebut. Indentifikasi batas wilayah dilakukan melalui serangkaian tahapan penelitian penetuan peta dasar, pembuatan peta secara kartometrik, penggalian informasi ke masyarakat, dan penarikan garis batas secara kartometrik di atas peta dasar. Pada penelitian ini peta dasar menggunakan peta rupabumi skala 1:25.000 yang terbagi dalam 4 sheet, kemudian dilakukan digitasi untuk mendapatkan peta digital, dari hasil peta digital tersebut dilakukan pengidentifikasian masalah, masalah yang pertama ialah batas yang tidak sesuai dengan permendagri no76 tahun 2012, dan yang kedua perbedaan batas pada peta rupabumi dengan keadaan di lapangan. Dari pengidentifikasian penentuan batas wilayah tersebut ditemukan Garis batas yang berbeda antara peta rupabumi dengan batas dilapangan dengan deviasi 8 m s/d 100 m dan batas wilayah di lapangan yang tidak sesuai dengan permendagri no 76 tahun 2012 yaitu terdapat garis batas di lapangan yang memotong pemukiman, ladang dan perkebunan. Kata kunci: Batas Wilayah, Kartometrik, Identifikas