Efisiensi Kompor Biomassa dengan Penambahan Blower Manual

Penggunaan kompor tidak pernah ada habisnya, karena kompor menjadi suatu kebutuhan manusia untuk memasak. Kompor yang banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia sendiri adalah kompor yang berbahan dasar minyak dan gas dimana permintaannya semakin lama semakin meningkat akan tetapi persediaannya juga semakin terbatas karena menggunakan hasil bumi yang mana akan habis jika pemakaiannya melebihi batas kewajaran. Karena adanya permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu energi terbarukan yang dapat menggantikan minyak dan gas sebagai bahan bakar dari kompor, dimana terdapat energi terbarukan salah satunya adalah energi Biomassa. Penelitian ini menggunakan daun kering sebagai bahan bakar. Kompor Biomassa pada umumnya tidak mempunyai Blower, maka dari itu peneliti membuat rancangan pebuatan kompor Biomassa menggunakan Blower manual agar pemakaiannya dapat mempercepat dan juga menyempurnakan pembakaran. Penelitian ini menggunakan metode WBT yang dilakukan dalam dua tahap, Tahap pertama disebut uji high power (cold start), dimana penguji menggunakan kompor pada suhu ruang dan sejumlah bahan bakar untuk mendidihkan sejumlah air dalam sebuah panci standart. Tahap kedua disebut uji high power (hot start) dimana air di didihkan dengan kompor yang telah panas dengan tujuan untuk mengidentifikasi perbedaan daya guna kompor ketika dingin dan ketika panas. Dari pengujian yang telah dilakukan, didapatkan hasil panas sensibel yang dihasilkan kompor tanpa blower sebesar 27880 J/Kg°C dan panas sensibel kompor dengan blower sebessar 314160 J/Kg°C. Panas laten kompor tanpa blower sebesar 2,5086 J/Kg dan panas laten kompor dengan blower sebesar 4,52 J/Kg. Laju pembakaran kompor tanpa blower sebesar 6,024 Kg/Jam, laju pembakaran kompor dengan blower sebesar 12,407 Kg/Jam. Kesimpulan yang di dapatkan, efisiensi kompor dengan blower sebesar 23,83% dan yang tidak sebesar 25,62% yang dapat dipengaruhi oleh beberapa factor yang menyebabkan lebih efisiensi kompor tanpa blower