PERAN KYAI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI SANTRI DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL MUBAROK DESA PURWASARI KECAMATAN GARAWANGI KABUPATEN KUNINGAN

Pondokpesantren merupakan suatu lembaga pendidikan yang sangat berperan dalam pendidikan karakter, terutama karakter mandiri. Hal tersebut tidak lepas dari peranan seorang kyai. Pondok pesantren Miftahul Mubarok dengan dipimpin oleh Kyai Asep Abdul Azis membentuk karakter kemandirian santri melalui beberapa perannya, meski pada praktiknya masih belum menyeluruh diikuti oleh santri. Maka, penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui peran Kyai dalam proses pembentukkan karakter mandiri santri Pondok Pesantren Miftahul Mubarok secara efektif efisien sehingga mengarah kepada tercapainya tujuan pesantren sebagai lembaga yang layak dicontoh dalam pembentukkan karakternya. Rumusan masalah penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui peran kyai Pondok Pesantren Miftahul Mubarok Desa Purwasari Kecamatan Garawangi Kabupaten Kuningan, (2) Mengetahui proses pembentukan karakter mandiri santri Pondok Pesantren Miftahul Mubarok Desa Purwasari Kecamatan Garawangi Kabupaten Kuningan, serta (3) faktor pendukung dan penghambat peran kyai dalam pembentukan karakter mandiri santri Pondok Pesantren Miftahul Mubarok Desa Purwasari Kecamatan Garawangi Kabupaten Kuningan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, pengambilan data yang diperoleh melalui observasi non partisipan, wawancara tidak terstruktur, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan kualitatif berupa deskriptif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Subyek penelitian adalah kiai, asatidz, dan santri. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa Peran seorang kyai dalam pembentukkan karakter mandiri santri menjalani 5 peran, yakni sebagai seorang yang visioner; komunikator; motivator; inovator; dan edukator. Kelima peran tersebut dijalani secara maksimal oleh Kyai. Adapun pembentukan karakter mandiri santri terlihat dari 5 indikator yakni mampu menentukan nasib sendiri; mampu mengendalikan diri; bertanggungjawab; kreatif inisiatif; dan mampu mengambil keputusan dan mengatasi masalah sendiri. Adapun faktor pendukung dan penghambat datang dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah