ADAPTASI MEDIA RELIEF RAMAYANA DI CANDI SIWA DAN CANDI BRAHMA KOMPLEK CANDI RORO JONGGRANG DALAM MERANCANG FILM ANIMASI

Epos Ramayana menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kebudayaan bangsa Indonesia. Bentuk-bentuk kesenian di Indonesia yang bertemakan Ramayana telah berkembang hingga pada saat ini. Sebuah artefak berupa karya seni pahat batu dapat dijumpai pada relief Ramayana di candi Siwa dan candi Brahma komplek candi Roro Jonggrang yang di bangun pada abad ke-8. Relief Ramayana merupakan relief naratif yang tersusun dari 76 adegan yang mengkisahkan perjalanan Rama menyelamatkan Sinta yang di culik oleh Rahwana. Artefak Ramayana merupakan media bertutur cerita yang di dalamnya terkandung nilai-nilai dan originalitas cerita dan elemen visual. Bercerita melalui media relief kurang sesuai dengan tren penonton saat ini. Tujuan penelitian untuk menemukan konsep strategi adaptasi dalam merancang film animasi dari bentuk relief ke dalam bentuk film animasi. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif, melakukan analisis data kualitatif dengan pendekatan konsep film animasi, konsep adaptasi (showing-showing), alihwahana dan analisis data kualitatif sumber narasumber. Objek penelitian berupa artefak relief Ramayana candi Siwa dan candi Brahma di komplek candi Roro Jonggrang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan studi pustaka. Data terkumpul kemudian dianalisis secara interaktif melalui reduksi data, penyajian data, dan pembahasan, serta menarik kesimpulan sebagai hasil penelitian. Hasil penelitian meliputi: 1) Struktur konsep film animasi pada relief Ramayana yang meliputi struktur tiga babak, struktur penokohan dalam 12 kategori, pola alur cerita, prinsip dasar animasi pada relief yang terdiri dari sembilan prinsip dan ciri khas visual relief dari bentuk tokoh, busana, asesoris, dan bentuk transisi antar adegan, 2) Proses adaptasi dengan pendekatan teknis produksi film animasi yang terdiri dari dua tahapan adaptasi media yakni dalam wujud narasi verbal berupa naskah produksi dan narasi visual berupa papan cerita produksi, animatik dan film animasi, 3) Strategi merancang film animasi dihasilkan dari hasil sarian data wawancara dengan narasumber tiga praktisi, tiga pengguna dan tiga pengamat menghasilkan temuan tiga elemen penting merancang film animasi meliputi segementasi penonton, ciri khas, dan tren