LEARNING OBSTACLES SISWA SMP KELAS IX DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KELILING DAN LUAS DAERAH PERSEGIPANJANG TERKAIT LITERASI MATEMATIS

Berdasarkan hasil studi PISA tahun 2018, kemampuan literasi matematis siswa Indonesia masih tergolong rendah. Learning obstacles masih menjadi masalah yang sering dialami oleh siswa terutama pada materi keliling dan luas daerah persegipanjang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan learning obstacles yang teridentifikasi terkait penyelesaian masalah keliling dan luas daerah persegipanjang terkait literasi matematis. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Pengumpulan data dilakukan secara triangulasi dengan menggunakan tes tertulis kepada 34 siswa dan wawancara pendalaman dengan 6 siswa terpilih. Penelitian berlangsung di salah satu SMP Negeri di Bandung. Temuan penelitian ini adalah (1) Ontogenic obstacle terdiri dari tiga kategori, yaitu ontogenic obstacle psikologis, ontogenic obstacle instrumental, dan ontogenic obstacle konseptual. Hambatan ontogenik psikologis yang teridentifikasi yaitu hambatan yang terjadi karena kurangnya ketertarikan siswa terhadap materi keliling dan luas daerah persegipanjang. Hambatan ontogenik instrumental terlihat pada siswa yang belum dapat menafsirkan soal literasi matematis dengan baik. Hambatan ontogenik konseptual terjadi karena kurangnya pemahaman konsep panjang dan lebar persegipanjang. Hambatan epistemologi teridentifikasi karena siswa hanya terpaku pada konteks materi keliling dan luas daerah persegipanjang yang sudah diketahui. Hambatan didaktis teridentifikasi karena situasi didaktis yang tidak mendukung proses pembelajaran keliling dan luas daerah persegipanjang. Selain itu, peneliti juga membuat desain didaktis rekomendasi tentang luas daerah persegipanjang dengan menggunakan pendekatan luas daerah persegi. Based on the results of the 2018 PISA study, the mathematical literacy ability of Indonesian students is still relatively low. Learning obstacles are still a problem that is often experienced by students, especially in the material around the perimeter and area of a rectangle. This study aims to describe the identified learning obstacles related to solving problems of the perimeter and area of rectangles related to mathematical literacy. This study uses a qualitative method with a case study design. Data collection was carried out in a triangulation manner using written tests on 34 students and in-depth interviews with 6 selected students. The research took place at one of the State Junior High Schools in Bandung. The findings of this study are (1) Ontogenic obstacles consist of three categories, namely psychological ontogenic obstacles, instrumental ontogenic obstacles, and conceptual ontogenic obstacles. The identified psychological ontogenic barriers are obstacles that occur due to students' lack of interest in the material around the perimeter and area of a rectangle. Instrumental ontogenic barriers are seen in students who have not been able to interpret mathematical literacy questions properly. Conceptual ontogenic barriers occur due to a lack of understanding of the concepts of length and width of rectangles. Epistemological barriers were identified because students were only fixated on the material context of the known perimeter and area of a rectangular area. Didactic obstacles were identified because of didactic situations that did not support the learning process around and the area of a rectangle. In addition, the researcher also made a didactic design recommendation about the area of a rectangle using a square area approach