ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT PADA BANK UMUM DI INOONESIA PERIODE TRIWULAN 1/2000 - TRIWULAN 11/2007

Tujuan Penelitian ini adalah mengungkapkan faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat suku bunga kredit pada Bank Umum di Indonesia, faktor yang diduga dapat mempengaruhi tingkat suku bunga kredit terbagi dalam dua kelompok, yaitu faktor internal yang terdiri dari tingkat suku bunga SBI, tingkat inflasi, Jumlah Uang Beredar dan faktor ekstemal yang terdiri dari tingkat suku bunga intemasional SIBOR dan nilai tukar rupiah terhadap USO. Objek dari penelitian ini adalah tingkat suku bunga kredit pada Bank Umum di Indonesia, yang merupakan rata-rata tertimbang suku bunga kredit pada seluruh Bank Umum yang ada di Indonesia. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara simultan (uji F) pada derajat kepercayaan 5% tingkat suku bunga kredit pada Bank Umum di Indonesia dipengaruhi oleh tingkat suku bunga SBI, tingkat inflasi, Jumlah Uang Beredar, tingkat suku bunga intemasional SIBOR dan nilai tukar rupiah terhadap USO. Sedangkan secara parsial berdasarkan uji t yang berpengaruh signifikan terhadap suku bunga kredit pada Bank Umum yaitu tingkat suku bunga SBI, tingkat inflasi, tingkat suku bunga internasional SIBOR dan nilai tukar rupiah terhadap USO. Sedangkan Jumlah Uang Beredar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat suku bunga kredit pada Bank Umum di Indonesia selama periode triwulan 1/2000 - triwulan 11/2007. Adapun yang menjadi rekomendasi dalam penelitian ini adalah Bagi Bank Indonesia sebagai otoritas moneter sebaiknya berhati-hati dalam menentukan suku bunga SBI. Harus tetap memperhatikan kondisi perekonomian baik domestik maupun intemasional, mengingat tingkat suku bunga SBI merupakan referensi dari tingkat bunqa deposito bank-bank umum dan mempengaruhi suku bunga lainnya, laju inflasi dan jumlah uang beredar. Sedangkan bagi bank-bank umum hendaknya menentukan tingkat suku bunga kredit yang wajar mengikuti suku bunga acuan yaitu SBI dan mampu dijangkau oleh pelaku usaha di sektor riil. Oengan cara melakukan peningkatan efisiensi, dan memberikan himbauan atau bahkan peringatan kepada manajemen bank untuk memperhatikan pula pelaksanaan fungsi intermediasi disamping kepentingan bank untuk mencapai margin keuntungan yang lebih bersifat jangka panjang