PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERTTA PADA SISWA KELAS II SDN KARYAWANGI KECAMATAN PARONGPONG KABUPATENBANDUNG BARAT : Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan bercerita baik secara lisan maupun secara tulisan pada siswa kelas rendah sekolah dasar (SD), khususnya siswa kelas II SDN Karyawangi Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan bercerita secara tertulis setelahpenggunaan media gambar seri, (2) untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan bercerita secara lisan setelah penggunaan media gambar seri, (3) untuk memperoleh gambaran tentang efektifitas penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan bercerita. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptifkualitatifdengan prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode ini dipilih karena metode PTK mempunyai ciri-ciri yang cocok dengan permasalahan yang dihadapi oleh peneliti, di antaranya: PTK dilaksanakan atas dasar masalah yang benar-benar dihadapi oleh guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran di kelas, dan PTK dilaksanakan melalui suatu rangkaian yang bersiklus. Adaempat langkah penting dalam setiap siklusnya, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Karyawangi Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Subyek penelitian yaitu siswa kelas II SDN Karyawangi dengan jumlah 33 orang, yang terdiri dari 14 orang siswa laki-laki, dan 19 orang siswa perempuan. Hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan Lembar Analisis Data, dan Lembar Pengamatan. Hasil penelitian pada ketiga siklus menunjukkan bahwa penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan bercerita, hal ini terbukti pada hasil analisis di setiap siklusnya berdasarkan nilai rata-rata indikator dalam: (a) fokus kemampuan menyusun gambar pada siklus I dari 2,66% menjadi 3,87% pada siklus II dengan kategori sangat baik; (b) fokus kemampuan menceritakan gambar pada siklus I dari 1,63% meningkat menjadi 2,66% pada siklus II, dan pada siklus III menjadi 3,48 dengan kategori sangat baik; (c) fokus kemampuan menceritakan unsur cerita dari 2,09 pada siklus I menjadi 2,57% pad siklus II dan pada siklus III menjadi 3,87% dengan kategori sangat baik