ANALISIS IMPLEMENTASI PENGGUNAAN SISTEM MODUL DALAM PROSES PEMBELAJARAN PADA PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN : Studi Kasus pada Siswa Kelas 1 Administrasi Perkantoran 1 di SMK Negeri 3 Bandung Tahun Pembelajaran 2007-2008

Masalah yang menjadi kajian dari penehtian ini adalah (1) masih kurangnya minat baca dikalangan peserta didik, (2) masih adanya guru yang belum memahami proses pembelajaran dengan sistem modul, (3) Peserta didik masih cenderung diposisikan sebagai objek, oleh karena itu faktor yang menjadi penyebabnya perlu ditelusuri. Daiam pembahasan ini penehtian dibatasi pada Pelaksanaan Proses Pembelajaran Menggunakan Sistem Modul pada Kompetensi Menggunakan Peralatan Kantor. Apakah pelaksanaan proses pembelajaran dengan sistem modul pada Kompetensi Menggunakan Peralatan Kantor di SMK Negeri 3 Bandung telah sesuai dengan standar operasional prosedur pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK Edisi 2006 atau belum. Metode yang digunakan daiam penehtian ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif hal tersebut dikarenakan penehtian ini hanya menggunakan secara alami (natural setting) mengenai proses pembelajaran dengan sistem modul pada Kompetensi Menggunakan Peralatan Kantor pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran (tidak menguji suatu hipotesis) hasil penehtian tersebut kemudian dianalisis dengan cara membandingkan dengan suatu persyaratan standar yang telah ditentukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, sedangkan teknik analisis datanya adalah dengan cara reduksi data, penyajian data, pengambilan kesimpulan, dan verifikasi. Berdasarkan data-data yang diperoleh di lapangan, daiam pelaksanaan proses pembelajaran dengan sistem modul pada umumnya sudah tercapai tetapi belum seluruhnya sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Hal ini terbukti dari hasil prosentase keterlaksanaan persiapan daiam belajar siswa 90,41%, pelaksanaan daiam belajar siswa 87,73%, dan pen ilaian pencapaian kompetensi 87,40%. Secara umum pelaksanaan proses pembelajaran dengan sistem modul sudah dapat dilaksanakan, namun masih memerlukan penyempurnaan untuk dapat digunakan sebagai media pembelajaran pada Sekolah Menengah Kejuruan