ANALYSIS AGTOURISM POTENTIAL IN BUFFER VILLAGES OF RAWA PENING LAKE LANDSCAPE IN TUNTANG SUB-DISTRICT

ABSTRAK Nama/ Nim : Yosua Aprianto Kasim/ 512016011 Pembimbing : Alfred Jansen Sutrisno, ST., M.Si.M.Agr. ANALISIS POTENSI AGROWISATA PADA DESA PENYANGGA LANSKAP DANAU RAWA PENING KECAMATAN TUNTANG Skripsi: 111 halaman Desa Kesongo, Candirejo, Tuntang, Lopait, dan Rowosari merupakan desa penyangga Danau Rawa Pening pada Kecamatan Tuntang. Desa-desa tersebut memiliki potensi alam yang baik khususnya untuk pertanian, hal ini dapat terlihat dari penggunaan lahan yang didominasi oleh persawahan dan visualisasi pegunungan. Sehingga, desa-desa tersebut memiliki peluang untuk menjadi destinasi agrowisata, namun permasalahannya adalah desa-desa tersebut belum memiliki kajian apakah desa-desa tersebut layak menjadi desa agrowisata atau tidak. Tujuan penelitian ini adalah menentukan desa-desa yang berpotensi menjadi desa agrowisata dan merekomendasikan rencana pengembangan agrowisata. Penelitian ini menggunakan observasi penggunaan lahan dan karakteristik lahan, analisis persepsi masyarakat yang menggunakan hasil sebaran kuisioner ada 30 responden perdesa yang digunakan, analisis visual ( SBE ) yang menggunakan penilaian dari 31 responden yaitu mahasiswa arsitektur lanskap dan analisis kesesuaian dan kelayakan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu setelah mengacu dari tabel hasil variabel dan kriteria penilaian analisis kelayakan dan kesesuaian serta tabel hasil total nilai dari seluruh variabel maka dapat disimpulkan semua desa penyangga Danau Rawa Pening ( Desa Candirejo, Desa Lopait, Desa Kesongo, Desa Rowosari, dan Desa Tuntang ) berpotensi menjadi desa agrowisata, dengan total nilai Desa Candirejo 25 poin, Desa Lopait 20 poin, Desa Kesongo 25 poin, Desa Rowosari 21 poin, dan Desa Tuntang 24 poin, serta dua desa yang hampir mendekati desa sangat berpotensi untuk dijadikan desa agrowisata yaitu Desa Candirejo dan Desa Kesongo. Bentuk rekomendasi karena adanya nilai kelayakan dan kesesuaian yang berbeda-beda, sehingga perlu adanya strategi pengembangan yang berbeda juga setiap desanya. Kata kunci: Agrowisata, Lanskap, Pedesaan. ABSTRACT Name/ Nim : Yosua Aprianto Kasim/ 512016011 Supervisor : Alfred Jansen Sutrisno, ST., M.Si.M.Agr. ANALYZING THE AGROTOURISM POTENTIAL IN BUFFER ZONE VILLAGES OF RAWA PENING LAKE LANDSCAPE IN TUNTANG SUB-DISTRICT Undergraduate thesis: 111 pages The villages of Kesongo, Candirejo, Tuntang, Lopait, and Rowosari are buffer villages for Lake Rawa Pening in Tuntang District. These villages have good natural potential, especially for agriculture, this can be seen from the land use which is dominated by rice fields and the visualization of mountains. Thus, these villages have the opportunity to become agro-tourism destinations, but the problem is that these villages do not yet have a study whether these villages are worthy of being agro-tourism villages or not. The purpose of this research is to determine villages that have the potential to become agro-tourism villages and to recommend agro-tourism development plans. This study used observations of land use and land characteristics, analysis of community perceptions using the results of questionnaires, 30 respondents per village were used, visual analysis (SBE) used assessments from 31 respondents, namely students of landscape architecture and suitability and feasibility analysis.The results obtained from this study are after referring to the table of variable results and the criteria for assessing the feasibility and suitability analysis as well as the table of the total value of all variables, it can be concluded that all villages supporting Lake Rawa Pening (Candirejo Village, Lopait Village, Kesongo Village, Rowosari Village, and Tuntang Village) has the potential to become an agro-tourism village, with a total value of 25 points for Candirejo Village, 20 points for Lopait Village, 25 points for Kesongo Village, 21 points for Rowosari Village, and 24 points for Tuntang Village, and two villages that are close to the village have the potential to become villages. agro-tourism, namely Candirejo Village and Kesongo Village. In the form of recommendations because of the different feasibility and suitability values, it is necessary to have a different development strategy for each village