Makna Jemaah Adat Loloda Laba Kecil dalam Rekonsiliasi Jemaat Zebaoth Perpektif Sosio-Teologis

Penelitian ini mengangkat makna jamaah adat. Secara spesifik penelitian ini akan mendeskripsikan makna jamaah adat dalam kaitan dengan rekonsiliasi jemaat Zebaoth Laba Kecil. Konflik yang terjadi di jemaat Zebaoth berdampak pada hubungan relasi sosial menjadi tidak harmonis, sementara masyarakat memiliki nilai-nilai jamaah adat yang mampu merekonsiliasi perpecahan yang ada. Dengan demikian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dan eksplanatori. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hal ini dipakai untuk mendeskripsikan makna jamaah adat serta menjelaskan makna jamaah adat dalam rekonsiliasi di jemaat Zebaoth. Hasil penelitian menjelaskan bahwa jamaah adat dan prosesnya memiliki nilai dalam rekonsiliasi. Nilai-nilai luhur yang telah diwariskan dari generasi ke generasi memiliki potensi menyatukan/merekonsiliasi perpecahan yang ada. Dengan komunikasi, negosiasi, saling bertukar sirih pinang, melakukan cakalele, tide-tide, makan dan minum bersama serta saling menyuapi dalam satu meja dan hibua yang sama, makna dan nilai jamaah adat yang ada seperti keramahtamahan, kedamaian, cinta kasih, persaudaraan, penerimaan, kebahagiaan, keharmonisan, kesetaraan, kesetiaan dan nilai lainya mampu membawa siapapun yang berkonflik untuk duduk bersama berdamai dan hidup rukun dalam keluarga dan masyarakat luas. Gagasan makna dan nilai jamaah adat ini diharapkan dapat memberi kontribusi dalam upaya melakukan rekonsiliasi jemaat Zebaoth untuk menciptakan masyarakat yang harmonis