Penilaian Status Gizi pada Remaja SMA Negeri 8 Ambon

Penilaian status gizi merupakan salah satu indikator penting terhadap penilaian status kesehatan. masalah gizi yang terjadi pada remaja adalah kelebihan asupan gizi yang bisa menyebabkan obesitas pada remaja. Selain itu masalah gizi yang juga terjadi adalah kurangnya asupan gizi pada remaja hal ini juga dapat menyebabkan atau mengakibatkan tubuh yang terlalu kurus bahkan dapat terkena anemia akibat kekurangan zat besi. Maka dari pada itu masalah gizi tersebut harus dilihat dari pola makan remaja setiap hari dan juga harus diukur melalui pengukuran BB dan TB untuk mengatahui kondisi status gizi remaja dengan menggunakan perhitungan. Tujuan Penelitian ini untuk mengidentifikasi status gizi siswa SMA NEGERI 8 AMBON di Kecamatan Leitimur selatan, Provinsi Maluku. Metode penelitian ini adalah kuantitatif yang dilakukan di Kecamatan Leitimur Selatan yang berlokas di Kota Ambon, Provinsi Maluku. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan February – April 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja dengan usia 16-17 Tahun dengan sampel 30 siswa-siswi. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur riwayat makan menggunakan kuisioner yaitu Semi Quantitave Food Frequency Questioner (SQ-FFQ), Food Record 2x24 jam dan untuk status gizi berdasarkan indikator IMT/U menggunakan BB dan TB. Hasil penelitian ini menunjukan asupan energi pada 13 responden temasuk dalam kategori defisit berat (43,33%), Asupan protein pada 10 responden dengan kategori kelebihan sebanyak (33,33%),asupan lemak pada 20 responden kategori kelebihan sebanyak (66,66%). Sedangkan asupan karbohidrat pada 21 responden sebesar (70%) termasuk dalam kategori defisit berat. Kesimpulan pada penelitian adalah asupan remaja masih berada dalam kategori defisit berat dan berlebih dan untuk status gizi masih terdapat 8 orang yang status gizinya kurang