Konversi Agama pada Pemuda di HKBP Dame Ressort Dame Pematangsiantar dari Perspektif Pendampingan Keindonesiaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konversi agama pada pemuda di HKBP Dame Ressort Dame Pematangsiantar dari perspektif pendampingan keindonesiaan. Penelitian ini didasari oleh fakta penyebab konversi agama yaitu kekurangan dan kelalaian dalam proses pendampingan di HKBP Dame Ressort Dame Pematangsiantar. Teori yang digunakan berdasarkan teori konversi agama yang memuat faktor penyebab konversi agama, proses konversi agama serta dampak konversi agama dan teori pendampingan keindonesiaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif yaitu dengan teknik wawancara dan pengumpulan dokumen. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi dalam upaya memahami dan menyikapi konversi agama yang terjadi pada pemuda dalam lingkup gereja dalam pendampingan yang sesuai dengan konteks dan nilai yang dianut masyarakat Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor penyebab terjadinya konversi agama pada pemuda adalah faktor relasi, kurangnya pemahaman iman, kurangnya perhatian gereja, batasan antara majelis dengan pemuda, dan kurangnya dukungan orangtua. Untuk itulah perlu adanya pendampingan keindonesiaan yang mengembangkan dimensi spiritual sesuai dengan nilai sosial budaya masyarakat Indonesia yaitu gotong royong, berbagi rasa dan saling menerima, persaudaraan yang rukun dan solidaritas, dan pertemanan. Penelitian lebih lanjut juga direkomendasikan bagi para peneliti di bidang ini untuk meningkatkan mutu pendampingan dalam konteks keindonesiaan.The study aims to examine the conversion of religion at HKBP Dame Ressort Dame Pematangsiantar youth from a pendampingan keindonesiaan perspective. The study is based on facts that cause conversion of religion which are inadequate and negligence in referrals at HKBP Dame Ressort Dame Pematangsiantar. A theory used based on the conversion of religion and pendampingan keindonesiaan theory. The study used qualitative methods that produce descriptive data using technical interviews and document collections. It is hoped that the results of this study will contribute to the effort to understand and adress the conversion of religions in youth with the church's sphere of influence should correspond to the context and values held by Indonesian people. This study suggests that conversion of religion in youth is a contributing factor in relationships, lack of understanding of faith, a lack of church attention, a barrier between council and youth, and a lack of parental support. Therefore a pendampingan keindonesiaan is needed to develope a framework for addresing the issue of accompaniment and developing a spiritual dimension conssistent with the cultural value of Indonesian society of helping, sharing and accepting, harmonious brotherhood and solidarity, and friendship. Further studies are also recommended for researches in the field to improve quality of bindings in a general sens