Makna busana muslim pria dalam film 99 Nama Cinta : analisis semiotika Roland Barthes

Film sebagai salah satu media dakwah selalu mengangkat realitas yang tumbuh dan berkembang di kehidupan masyarakat. Salah satu realitas sosial yang tersampaikan melalui sebuah film adalah fashion atau gaya busana yang dikenakan oleh aktor yang berperan dalam film tersebut. Busana yang merupakan komunikasi nonverbal ini merupakan sebuah simbol yang memiliki makna di baliknya dan perlu dikaji lebih mendalam. Oleh sebab itu, fokus kajian dalam penelitian ini adalah tentang makna busana muslim pria dalam film 99 Nama Cinta. Diharapkan penelitian ini menambah wawasan tentang busana muslim pria dan mampu menjadi inspirasi dalam berbusana. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui makna busana muslim pria dalam film 99 Nama Cinta. Sumber data dalam penelitian ini adalah film 99 Nama Cinta dengan data primer berupa potongan scene dalam film 99 Nama Cinta. Dalam penelitian ini data didapatkan dengan metode dokumentasi. Sedangkan untuk proses analisis data, penelitian ini menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Semiotika Roland Barthes dalam analisisnya bekerja melalui signifikasi dua tahap (two order of signification). Pada tahap pertama semiotika ini adalah makna denotasi sedangkan tahap kedua adalah makna konotasi yang terhubung dengan mitos. Berdasarkan indikator yang digunakan yakni: memakai busana muslim yang sesuai dengan norma agama dan umum, memakai busana muslim yang rapi dan indah dipandang, memakai busana yang sederhana, memakai busana sesuai dengan situasi dan kondisi serta memakai busana tidak menyerupai lawan jenis. Maka penelitian ini menghasilkan makna busana muslim pria yang menunjukkan identitas seorang muslim pria di Indonesia, penghormatan seorang hamba kepada pencipta ketika beribadah, kerapihan, kesederhanaan, profesionalitas dan kecerdasan dalam dunia kerja, kesopanan saat bertamu serta maskulinitas pria